Kalian tau karang di laut? Sekeras apa pun batu itu, pasti akan rapuh juga jika ditetesi air terus menerus. Bagaimana jika hal itu terjadi pada hati? Sebuah hati yang keras dan dingin bagai karang, perlahan-lahan melebur dan luluh oleh sentuhan air...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum baca vote dulu bole lahh
Udah??
Gomawooo💜
Enjoy!!
"Maksud lo apa Al?!" teriak Kinara sambil berdiri dari duduknya membuat seisi penghuni kelas 12 IPA 2 itu menatap kearah Aleeta dan Kinara yang tengah berbincang serius.
"Gue mau berjuang lagi Ra, maafin gue." ucap Aleeta sambil menatap teduh Kinara yang sudah tersulut emosi.
Dengan gusar Kinara kembali duduk dibangkunya. Ia tatap sahabatnya dengan tajam.
"Lo gila? Yang kemarin itu apa? Lo lupa?" Kinara meninggikan suaranya.
"Dia udah minta maaf Ra, gue tau dia udah kasar sama gue. Tapi dia usaha buat dapetin maaf dari gue Ra, gue liat ada ketulusan di sana!" ucap Aleeta panjang lebar membuat Kinara memutar bola matanya.
"Gue gak habis pikir sama lo! Segitunya obsesi lo ke dia sampe lo ga mau dengerin sahabat lo sendiri." ucap Kinara dengan segera ia bangkit hendak meninggalkan Aleeta. Namun dengan cepat Aleeta mencekal lengannya.
"Bukan obsesi Ra! Tapi perjuangan!" ucapan Aleeta membuat Kinara menoleh kearahnya.
"Pliis dukung gue?! Kali ini aja Ra? Ya yayaya?!" Aleeta kini sudah bergelayutan di lengan Kinara membuat gadis itu berdecak.
"Udah ah terserah lo!" Kinara bersedekap kesal.
"Yeeaayy!" Aleeta memekik senang.
"Tapi jangan ngambek dong!" ucap Aleeta sambil menoel dagu Kinara membuatnya menghempas tangan itu.
Seketika Kinara tersenyum puas mendengar ucapan dari Aleeta membuat hatinya meloncat-loncat senang.
"ALEETA! KINARA! Kebiasaan ya kalian! Ngobrol terus di jam saya!" Teriak Pak Gatot yang sedari tadi berdiri di depan papan tulis.
Aleeta dan Kinara langsung menunduk dan saling melirik, mereka kembali terkekeh. Sungguh mereka tak bisa marahan lebih lama mengingat usia persahabatan yang tidak singkat sudah dijalin keduanya.
Setelah 3 jam berkutat dengan sejarah, Aleeta meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku bukan main.
Berhadapan dengan guru killer itu membuat tubuhnya seketika kaku, hendak bergerak saja rasanya takut, tau sendirilah gimana. Apalagi sudah jam terakhir, rasa kantuk makin menambah beban saja.
Aleeta dan Kinara bergegas mengemasi buku-buku tebalnya. Seperti janjinya, Aleeta akan membelikan merchandise BTS untuk Kinara.
Dengan senang bukan main, mereka berjalan beriringan menuju parkiran dimana mobil Aleeta terparkir, gadis itu sengaja membawa mobil hari ini.
