"Gue suka sama lo." Agha menatap dalam iris Aleeta.
Gadis itu nampak tercengang. Ia mengerjap-erjapkan matanya sambil memegangi dadanya. Jantungnya berdegup kencang, ia meraup oksigen banyak-banyak.
"Lo-"
"Gue. Suka. Sama. Lo." ucap Agha menekan setiap katanya.
"Suka sama gue?" Aleeta masih menganga tak percaya. Ia merasa pipinya semerah tomat sekarang. Sungguh bahagia mendominasi perasaannya.
"Iya, Aleeta."
"Iya?"
"Lo jadi burung beo apa gimana sih?" Agha berucap frustasi.
"Yaa gue pikir lo bukannya suka sama gue." Aleeta kini memainkan jari mungilnya.
"Maksud lo? Gue nggak ada suka sama cewek lain."
Sontak Aleeta langsung mendongak. Pipinya kembalii bersemu membuat Agha tersenyum tipis. Aleeta masih tak menyangka pria itu menyatakan perasaannya. Sungguh rasanya- Argh!
"G-Gue kira lo suka sama-"
"Sama siapa? Laura?" ucap Agha menghunus tepat sasaran membuat Aleeta tersentak.
"yaa gituu.." Aleeta menunduk kaku.
Mendengar itu Agha terkekeh-kekeh sambil sesekali mengacak rambut Aleeta.
"Kok ketawa sih?" Aleeta memincingkan tatapannya.
"Lagian lo sihh! Gue sahabatan sama Laura dari kecil, nggak mungkinlah gue suka sama dia. Sia udah gue anggep adek gue sendiri Al."
"Tapi lo peluk-pelukan sama dia!" Aleeta sontak membungkam mulutnya. Sungguh lemes ini mulut!!
"Peluk-pelukan? Oohh!! Jadi gara-gara ini lo ngambek sama gue? marah sama gue, hm?"
"y-yaa gitu.."
"Dih apaansih masa gitu doang cemburu." Agha mencubit gemas hidung Aleeta.
"Aww!!! Ih tuan Agha, anda perlu ngaca!"
"Apaan??"
"Lo juga cemburu kan gue deket-deket Leo? Lo sendiri yang bilang." Aleeta mencibir. Agha sontak mengerjap dibuatnya.
"Ya kan beda! lo nolak ajakan gue terus jalan sama cowok lain!"
"Dia sepupu gue."
Degg
Hati pria jangkung itu mencelos. Ia melotot sampai matanya mau keluar.
"Se-sepupu?"
"Iyaa, masa lo cemburu sama sepupu gue?" Aleeta terkekeh geli membuat Agha ingin kabur dari tempatnya.
"Ya kan-"
"WOOYYY!! MOJOK MULU! DEK AGHA SINI DEK!" Teriakan Leo membuat keduanya tersentak. Agha melotot ketika Leo memanggilnya begitu. Sontak saja keduanya menghampiri mereka.
"Udah baikan nih?" Leo dengan nada mengejeknya.
"Apasih lo!" Bukan Agha, tapi Aleeta.
"Diihhh! Lagian tuh cowok lo maen ngamok aja!"
"Diem lo! Mau gue sumpel tuh mulut pake helm?" Agha melotot tajam kearah Leo.
"Aish galak banget pak ketu!"
"Makanya lu jangan noel-noel punya si eta!" Gema menyahut.
"Ntar dipisah pala ama leher lo ogeb!" Geno menimpali. Seketika Leo bergidik ngeri.
Mereka pun hanya terkekeh melihat Leo mengusapi seluruh bagian tubuhnya.
Malam itu pun berlalu dengan canda dan tawa Astro yang menyambut kedatangan Leo. Hingga mereka mulai berpencar pulang kerumahnya masing-masing. Pun Aleeta yang pulang bersama Agha.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHATA
Teen FictionKalian tau karang di laut? Sekeras apa pun batu itu, pasti akan rapuh juga jika ditetesi air terus menerus. Bagaimana jika hal itu terjadi pada hati? Sebuah hati yang keras dan dingin bagai karang, perlahan-lahan melebur dan luluh oleh sentuhan air...