Hai yorobuunnn!!!!
Vote dolo sabi lahh
Done??
Thanks ya ❤️❤️
Enjoy!
"Gila sih gue meleyot banget liat BTS comeback huaaaa!!" Kinara berteriak heboh.
Mereka berdua tengah duduk di kelas yang ramai karena guru pengajar tidak datang.
"Gue yang bukan Army aja shock, ganteng-ganteng parah." jawab Aleeta antusias, sejenak bisa ia lupakan rasa kesalnya pada Agha tadi pagi. Sejenak!
"Dih! Army jalur karma tuh bentar lagi!"
"Ya kita liat aja deh."
Mereka berdua kembali tebahak sambil sesekali berdecak kagum ketika melihat rupa tampan ketujuh pangeran itu.
"Eh btw lo sama Agha gimana,?"
"Ya gitu deh, tarik ulur terus dia mah."
"Sudah kuduga!" Kinara terkekeh.
"Ngeselin lo sumpah!"
"Ihh kan emang bener, udah ketebak kali Al kalo Agha bakalan gitu."
"Ya kan semua butuh proses Ra, lagian gue juga punya batas kali. Gue bakal perjuangin dia sampe capek, sampe muak. Kalo gue udah bener-bener lelah, gue bakal lepasin dia kok."
"Great! ini baru sahabat gue!" Kinara menepuk bahu Aleeta berusaha memberinya semangat.
Karena merasa perut keduanya keroncongan, mereka bergegas menuju kantin. Berhubung bel istirahat belum lama berbunyi. Pasti kantin masih belum terlalu ramai.
Hingga beberapa menit kemudian mereka berdua sudah duduk manis di kursi dengan satu porsi mie ayam didepan masing-masing.
"Mie ayam + es teh, beuhh kane bat!" ucap Kinara berdecak kagum melahap santapan favoritnya.
"Valid sih!" setuju Aleeta.
Keduanya kini sibuk melahap makanan itu. Hingga suara berat menginterupsi keduanya. Sontak aktivitas mereka terhenti.
"Gabung boleh?"
Aleeta dan Kinara mendongak, Ah ternyata dia Hans dengan ketiga sahabatnya. Mereka satu paket, jelas kemanapun pasti selalu lengkap 4 formasi.
"Tumben? biasanya mojok." cibir Kinara.
"Gak liat tuh tempat kita ditempatin pak Gatot?" ujar Gema sewot.
Lelaki itu masih sebal karena tongkrongannya ditempati pak gatot yang dengan tanpa rasa bersalah duduk disana. Lagian emang gak salah kan? kantin kan tempat umum? Ya tapi tetap saja, duh berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHATA
Novela JuvenilKalian tau karang di laut? Sekeras apa pun batu itu, pasti akan rapuh juga jika ditetesi air terus menerus. Bagaimana jika hal itu terjadi pada hati? Sebuah hati yang keras dan dingin bagai karang, perlahan-lahan melebur dan luluh oleh sentuhan air...