Sebelum baca vote dulu ya 🤗
Udah?
Oke makasih ya 😗
Enjoy guys!
Harum maskulin begitu menguar memenuhi kamar bernuansa abu-abu itu. Pria berparas tampan tengah sibuk menatap tampilannya di cermin.
Dirapikan seragamnya yang tidak dikancingkan menunjukkan kaos hitam membalut sempurna tubuh atletisnya.
Agha menyugar rambutnya sembarangan membuat penampilannya berkali-kali lipat terlihat lebih menawan. Setelah penampilannya sempurna seperti biasanya, ia melangkahkan kaki keluar dari kamarnya.
"Pagi bunda Tessa!" sapa Agha kepada ibunya yang nampak sibuk dengan alat memasak di dapur.
"Eh! kok tumben jam segini udah rapi?" bunda tessa menoleh sambil terus melanjutkan aktivitasnya yang tak lain menyiapkan sarapan.
Bunda Tessa terheran melihat anaknya yang sudah rapi dengan setelan seragamnya padahal waktu baru menunjukkan pukul 06. 30. Pasalnya, biasanya jam segini Agha baru bangun dari tidurnya, itupun kalau anak itu sedang rajin-rajin nya.
"Iya bunda, mau berangkat pagi soalnya" ucap Agha sambil duduk di kursi meja makan.
"Oohh, tumben aja gitu. Bunda kira ada apa"
Agha menelan ludahnya. Memang benar, ia berangkat pagi karena hendak menghindari cewek ngeselin itu, siapa lagi kalau bukan Aleeta. Ia masih malu dengan kejadian kemarin dirumah Aleeta. Jika meningatnya, oh shit! rasanya ia ingin menghilang saja dari muka bumi.
"Agha capek bun, dihukum terus sama pak Gatot. Bunda aja gak pernah hukum Agha, eh pak Gatot seenaknya gitu hukum Agha suruh bersihin toilet, mana pesing lagi!" cerocos Agha.
"Ya kan itu salah kamu sayang. Jangan telat dong makanya kalo gak mau dihukum." ucap ibunya sambil menyodorkan sandwich tebal dan susu putih kepada Agha.
"Iya bunda Tessa, makannya nih Agha sengaja berangkat pagi."
"Yaudah dimakan dulu sarapannya, bunda mau siap-siap ke kantor dulu ya sayang." ucapnya sambil mengelus kepala anaknya yang sangat ia sayangi.
"Iya bunda, thank you." ucap Agha sambil tersenyum manis. Betapa ia sangat menyayangi wanita dihadapannya itu, satu-satunya hal berharga yang ia miliki sekarang.
Tak mau berlama-lama, ia segera menyantap sandwich dihadapannya tanpa menyisakannya barang secuil, ia teguk tandas susu putih disebelahnya.
Setelah selesai dengan sarapannya, ia segera bangkit dan berjalan menuju garasi dimana motornya terparkir. Tak lama kemudian motor sport itu telah melaju membelah jalanan menuju sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHATA
Teen FictionKalian tau karang di laut? Sekeras apa pun batu itu, pasti akan rapuh juga jika ditetesi air terus menerus. Bagaimana jika hal itu terjadi pada hati? Sebuah hati yang keras dan dingin bagai karang, perlahan-lahan melebur dan luluh oleh sentuhan air...