Kalian tau karang di laut? Sekeras apa pun batu itu, pasti akan rapuh juga jika ditetesi air terus menerus. Bagaimana jika hal itu terjadi pada hati? Sebuah hati yang keras dan dingin bagai karang, perlahan-lahan melebur dan luluh oleh sentuhan air...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aleeta Auriga, gadis cantik dan imut dengan senyum yang menunjukkan gigi kelincinya itu tengan melamun di bangku kelasnya, 12 IPA 2.
Insiden tadi pagi yang menimpanya masih saja berputar-putar di kepalanya. Bahkan saat jam pelajaran ia kena semprot Pak Gatot, guru sejarah karena ia terus melamun dan tidak fokus pada materi yang disampaikan pak Gatot.
Bukan kesalahannya yang ia renungkan sedari tadi, melainkan si pengendara motor yang ia tubruk, Agha. Ia masih terpikat dengan pesona cogan itu.
Ketika tengah asik senyum-senyum sendiri, lamunanya itu dibuyarkan oleh tepukan keras di pundaknya.
"Heh! Nge-haluin apa sih lo?" tanya Kinara Caleste, yang kerap disapa Kinara itu. Ia seorang gadis imut berambut pendek yang tak lain adalah bestie nya Aleeta.
"Kayaknya gue lagi jatuh cinta Ra." jawab Aleta sambil senyum-senyum malu + salah tingkah.
"Cieelah!! Bestie gue jatuh cinta?? Sama siapa nihh??" tanya Kinara sambil menoel dagu Aleta yang membuat empunya menghempas tangan itu.
"Sama-" Aleeta menggantung ucapannya yang membuat Karina menatapnya mendelik penasaran.
"Agha." sambung Aleeta.
"APA!! AGHA???" teriak Karina sambil berdiri dari duduknya dan menggebrak meja sambil melotot kearah Aleeta. Seketika semua mata dikelas itu tertuju pada aksi keduanya.
"Iiih! Apaansi ga usah lebay kali Ra." ucap Aleeta sambil menarik tangan Kinara untuk kembali ke posisi duduknya.
"Ya lagian lo sih. Gak salah lo naksir dia? Si cowok bisu itu?" ucap Kinara sambil melototi Aleeta, tak percaya bahwa sahabatnya jatuh cinta pada most wanted sekolah yang sifatnya terlewat dingin itu.
"Mulut lo ya! Dia nggak bisu tau! Lagian kenapa orang ganteng gitu kok, reaksi lu gitu amat." jawab Aleeta sambil menonyor dahi Kinara.
"Ya ganteng sih ganteng Aleeta, tapi sifatnya itu loh nggak cakep." ucap Kinara melengos pada sahabatnya.
"Emang kenapa kalo sifat gue nggak cakep?" Suara itu seketika menghentikan berdebatan Aleeta dan Kinara. mereka bedua sontak menoleh ke sumber suara itu.
Dia lelaki yang sedari tadi mereka bicarakan. Agha mendengarkan percakapan mereka tanpa sepengetahuan keduanya. Ia bersandar di pintu kelas sambil memasukkan tangannya ke saku celana.
Kemudian ia berjalan santai menuju bangku dimana Aleeta dan Kinara duduk.
"Mampus gue, Aleeta tolongin gue!" bisik Kinara pada Aleeta.
Agha hanya menatap Kinara sekilas tanpa mengatakan apapun. Walaupun ditatap hanya sekilas, jantung Kinara sungguh ingin locat keluar rasanya.
Sedangkan Aleeta malah senyum-senyum menyadari Agha yang menghampirinya.
