16 - More Sorry

621 61 6
                                    

Sebelum baca, wajip vote dolo hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, wajip vote dolo hehe




Udah?


Makasii😘


Enjoy!




"Hobi banget jatuh?"

"Agha?"

Gadis itu masih setia menganga menatap Agha yang masih merengkuh pinggang rampingnya.

"Hmm?"

Deheman itu membuat Aleeta tersentak. Tak bisa ia pungkiri hatinya masih berdebar tak karuan ketika ia dekat dengan pria itu apalagi dia sedang menatapnya sekarang, tatapan itu sangat berbeda dengan tatapan yang biasanya Agha berikan.

Namun untuk saat ini, Aleeta tak boleh luluh dengan tatapan teduh Agha. Dengan cepat ia berdiri dan menghempas kasar tangan Agha yang melilit pinggangnya.

"Lepasin gue!" sentaknya.

"Masih untung gue tolongin." ucap Agha santai.

"Gue nggak minta! Jangan sentuh-sentuh gue!" ucap Aleeta ketus lalu dengan gusar ia memungut alat kebersihan itu hendak melanjutkan hukumannya, segera ia melangkah meninggalkan Agha.

Agha terdiam menatap punggung Aleeta, entah mengapa hatinya terasa tercubit melihat sikap gadis itu yang berubah drastis.

Dengan langkah lebar ia mengejar Aleeta. Tak butuh waktu lama ia sudah berada tepat dibelakang gadis itu. Kaki cowok itu jenjang dan panjang, membuatnya dengan mudah menyusul langkah kaki pendek Aleeta.

"Tunggu!" ucap Agha mencekal tangan Aleeta.

"Apa lagi sih!" Aleeta menghempas tangan itu.

"Gue cuma mau minta maaf."

"Buat apa?" tanya Aleeta membuat Agha terdiam.

"See, lo nggak mau ngakuin kesalahan lo kan? Oke! Disini gue yang salah, gue udah gangguin lo, bikin lo nggak tenang kan? gue minta maaf!"

"Maaf buat yang kemarin, gue-"

"Lo tenang aja, gue nggak bakal ganggu ketenangan lo lagi, gue bakal pergi jauh-jauh dari hidup lo seperti yang lo minta. Puas?" ucap Aleeta menatap dingin cowok yang terpaku di depannya.

Persetan dengan hukuman, Aleeta melangkah pergi keluar dari lapangan indoor meninggalkan Agha yang masih mematung. Sungguh ia tak betah berlama-lama di sana. Hatinya terasa sakit begitu ia membohongi perasaannya sendiri.

Agha masih setia mematung ditempatnya. Entah mengapa ucapan gadis itu membuat hati Agha merasakan perasaan yang aneh. Seperti- kehilangan?

Lamunan Agha terpecah ketika mendapat tepukan dipundaknya.

"Gha! Gimana?" tanya Hans yang disampingnya sudah berdiri dua kunyuk Geno dan Gema. Mereka bertiga sedari tadi mengamati gerak gerik Aleeta dan Agha dari tribun penonton.

AGHATA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang