"Tatapan yang dulu begitu hangat, dan mungkin, hingga saat ini tatapan itu tak berubah. Namun aku enggan menatapnya. Dan suara yang ingin selalu aku dengar, suara yang terkesan sangat tegas akupun enggan mendengarkannya."~Zara.
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Zara Kharisma Laura, gadis cantik yang sangat menyukai water beads, aroma cokelat panas dan kucing peliharaannya. Mungkin ketika Zara tak mempunyai kegiatan Zara lebih memilih menghabiskan waktunya bersama Mozaik-kucing kesayangannya dari pada bergabung bersama yang lain diruang tengah.
Saat ini ia tengah mengelompokkan setiap warna water beads kebotol kaca yang ia sediakan dengan Mozaik di pangkuannya.
"Dek, lagi ngapain?" tanya Reza.
"Mata buat apa?" Zara berbalik bertanya. Reza hanya mendelik mendengar penuturan Zara.
"Abang mau tanya sama kamu," ucap Reza.
"Zara belum siap buat cerita." tanpa Reza melontarkan kalimat yang ingin ia tanyakan pun Zara dapat menebak apa yang akan Reza tanyakan padanya.
Reza duduk dilantai bersama Zara yang masih sibuk dengan kegiatannya.
"Allahuakbar," ucap Reza terkejut ketika Mozaik tiba-tiba bergerak kearahnya."Ihh dek, itu kucingnyaa."
"Kenapa sih? Biarin aja. Sama kucing aja takut, cemen," ucap Zara meledek.
"Dek sumpah geli." Reza bergidik ketika Mozaik mendekat kearahnya. Dengan sigap Zara memasukkan Mozaik ke kandangnya yang berada disudut balkon.
"Abang cuma pengen tau dek," ucapnya lembut.
"Cuma mau tau aja dan nggak mau bantu Zara buat lupa?" tanya Zara sarkas membuat Reza klabakan.
"Abang sayang sama kamu. Abang harus tau dulu kenapa, ada apa, baru bang Eza bantu kamu." Zara beralih duduk disamping ranjang, bersandarkan tubuh gagah Reza.
Reza tersenyum, sudah sangat lama ia tak merasakan tubuh ratunya bersandar dan menjadikan tubuhnya sebagai penopang. Sudah lama ia tak mencium wangi rambut Zara. Dan sudah teramat sangat lama, tangan kekarnya tak mengusap surai adik tercinta.
"Udah empat belas tahun silam, tapi Zara belum bisa lupain semuanya," ucap Zara.
"Empat belas tahun," guman Reza.
"Emang abang kemana?" tanyanya. Zara hanya menatap malas lelaki gagah namun otak yang harus di service dua hari sekali."Oke oke lanjut,"
"Waktu itu bunda lagi sibuk masak. Kalau Ayah...terakhir Zara liat, Ayah keluar dari ruang kerjanya. Terus..."
"Terus sebab kamu jadi kaya gini apa?" tanya Reza tak sabar.
"Tatapan dan bentakan Ayah."
Flashback
"Hanaa!" teriak Bagas.
Bunda yang sedang sibuk memasak berlari tergopoh-gopoh menghampiri suaminya yang berada diruang kerja.Mata Hana membulat sempurna ketika melihat secangkir kopi yang tumpah dan mengenai laptop kerja Bagas. Saat itu, mereka masih menempati rumah yang sangat sederhana, bukan seperti sekarang yang serba mewah.
![](https://img.wattpad.com/cover/267605550-288-k730384.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA (Queen Star's♛)
Teen Fiction❝Slow update.❞ ✧ ೃ༄ Rasa takut ketika menatap sang Ayah, membuatnya menjadi pribadi yang pendiam ketika berada dilingkup keluarga. Ketidak sengajaan yang Ayah lakukan kepada gadisnya sewaktu kecil, merubah apapun yang ada pada gadis kecilnya. Zara...