"Takdir tuhan terkadang memang seberat ini. Kehilangan dua orang yang sangat berarti diwaktu yang sama. Tuhan hebat bukan? Dua orang sekaligus Ia ambil dariku." ~Reza.
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Satu bulan kemudian.
"Luky, tante nitip Zara sebentar ya. Cuma jemput Reza kok." ya, Luky sedang berada dirumah Zara. Tiba-tiba saja ia ingin melihat senyum manis miliknya. Zara berhasil membuatnya candu.
"Pasti tante, aku jagain kok putri keratonnya," ucap Luky mendapat tatapan tajam dari Zara.
"Zara kan bisa sendiri," gerutunya.
"Biar kita tenang sayang. Ayah sama bunda pamit dulu ya." Zara memeluk sang Ayah erat, begitupun sebaliknya.
Bunda pun ikut memeluk keduanya."Kok rasanya berat banget ya ngizinin kalian keluar?" Zara menatap sendu orang tuanya.
"Lo disini sama gue Za." dengan berat hati ia melerai pelukannya.
"Cium!" protes Zara ketika mereka beranjak begitu saja. Bagas dan Hana hanya terkekeh geli melihat putrinya, namun tak urung mereka menciumnya bergantian.
"Daaaahh!" ucapnya seraya melambaikan tangannya, Hana pun membalasnya.
Zara menghembuskan nafasnya kasar sebelum kembali masuk kerumah.
"Za, haus nih," ucap Luky."Ambil sendiri," sahutnya yang masih sibuk dengan ponselnya. Luky memilih pergi kedapur untuk mengambil segelas air dingin.
Luky kembali duduk disamping Zara yang tengah menyandarkan tubuhnya dipunggung sofa sembari memejamkan matanya.
"Kenapa?" tanya LukyZara hanya menggelengkan kepalanya, "Nggak tau."
"Kok nggak tau?"
"Nanya kok maksa?! Orang gue aja nggak tau gue kenapa!" bentak Zara tanpa sengaja.
"Istirahat aja sana dikamar. Gue jagain lo disini." lagi-lagi Zara menggelengkan kepalanya. Ia menatap sekeliling, hatinya cemas namun entah apa penyebabnya. Hatinya pun tak tenang.
Luky meletakkan gelasnya diatas meja dan beralih menarik Zara kedalam dekapannya. "Gue kenapa sih?" gumam Zara dalam pelukan Luky. Ia membutuhkannya sekarang.
Sudah dua puluh menit mereka masih dalam keadaan yang sama."Permisi!" ucapnya dari luar.
Zara melepaskan dirinya dari dekapan Luky dan membukakkan pintu, ia sempat terkejut ketika tamu tersebut adalah seorang polisi.
"Dengan kediaman Reza Bagas Darmawangsa?""I-iya, maaf ada apa ya pak?" Luky yang mendengar suara pria segera menghampirinya.
"Menurut panggilan terakhir dari ponsel ini pukul empat pagi tadi terdapat nama tersebut," ucapnya seraya menyerahkan ponsel dengan logo buah apel keadaan layar yang sudah retak. Tangan Zara bergetar hebat menerimanya, itu adalah ponsel bunda.
"Ponsel bunda..."
"Dua orang yang menumpangi mobil pribadi tersebut mengalami kecelakaan, mereka sudah dilarikan ke rumah sakit Citra Medika," ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA (Queen Star's♛)
Teen Fiction❝Slow update.❞ ✧ ೃ༄ Rasa takut ketika menatap sang Ayah, membuatnya menjadi pribadi yang pendiam ketika berada dilingkup keluarga. Ketidak sengajaan yang Ayah lakukan kepada gadisnya sewaktu kecil, merubah apapun yang ada pada gadis kecilnya. Zara...