"Yang rajin ya shalatnya. Boleh nggak aku minta selipkan namaku disetiap sujudmu. Sebagai sahabat, bukan sebagai pendamping seumur hidup. Sebab, aku lebih mencintai penciptaku."~Grace.
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
"Kita selesai ya," ucap Grace mengulangi ucapannya. Reza masih terdiam menatap netra teduh milik Grace yang selalu membuatnya tenang.
Reza melihat bendungan air mata yang Grace tahan menanti jawaban Reza."Grace?" Reza masih tak percaya.
"Kita tau kita salah tapi masih aja dilanjutin," ucap Grace.
"Aku nggak mau Grace."
"Sahabat?" Grace mengangkat jari kelingkingnya, promise.
Reza menggelengkan kepalanya cepat. Ia tak suka perpisahan, apalagi berpisah dengan gadisnya.
Grace tersenyum dengan air mata yang sudah bercucuran membasahi pipinya."Aku tau ini berat. Ini juga pasti yang terbaik sebelum kita benar-benar tenggalam Za. Saat kita diposisi tersebut, pasti akan lebih susah Reza. Aku sayang sama kamu, tapi kita selalu tertampar dengan kenyataan bahwa kita itu beda. Ikhlasin aku ya?" Reza mencium tangan Grace lama.
"Aku nggak mau," ucap Reza lirih. Hati Grace perih mendengarnya.
"Kita masih bisa jadi sahabat." Reza menatap Grace lekat.
"Kalau aku ikut kamu?"
"Kamu gila?! Aku bisa kecewain kamu kapanpun, tapi enggak dengan Tuhan. Jangan tinggalin Tuhan kamu cuma buat aku Reza."
Reza memeluk Grace erat. Ia tak dapat menyembunyikan air matanya juga rasa sakit pada hatinya. Namun Grace benar, ia menyetujui balasan Grace bahwa Tuhan tak akan pernah mengecewakan hambanya.
"Iya, kita sahabat." Reza semakin mengeratkan pelukannya.
"Makasih," ucap Grace.
Jalan yang mereka lalui bukanlah hal mudah, perjuangan yang begitu pahit dapat mereka lewati, namun dapat berakhir manis meskipun hati mereka harus kembali sama-sama belajar.
Belajar menerima kenyataan bahwa mereka bukan lagi sepasang kekasih melainkan mantan dan kini memaksakan menjadi seorang sahabat seperti sebelumnya."Tata suka loh sama lo," ucap Grace. Ia masih berada dipelukan Reza. Mungkin Reza tak akan dengan mudah memeluknya lagi. Ia enggan melerai pelukannya.
"Aku masih cinta sama kamu. Beri aku waktu," sahutnya.
Grace mengusap punggung tegap Reza."Ayo ke kedai," ajak Grace. Saat itu juga Reza melerai pelukannya beralih menggenggam tangan Grace.
"Reza,"
"Kenapa? Emang sahabat nggak boleh gitu pegang tangan sahabatnya?" tanpa mendengar jawaban Grace, Reza tetap berjalan menuju motornya.
Selang beberapa menit mereka sampai dikedai yang terdapat beberapa pengunjung.
"Diem! Jangan sentuh aku!" bentak Zara pada Farthur yang selalu saja membuntuti kemanapun Zara pergi. Pengunjung hanya menggelengkan kepalanya.
"Sayang kenapa sih?" tanya Farthur seraya menyeka keringatnya yang mengucur.
Zara masih menahan kesal akibat sikap Farthur. Kejadian tadi dimarkas.
![](https://img.wattpad.com/cover/267605550-288-k730384.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA (Queen Star's♛)
Teen Fiction❝Slow update.❞ ✧ ೃ༄ Rasa takut ketika menatap sang Ayah, membuatnya menjadi pribadi yang pendiam ketika berada dilingkup keluarga. Ketidak sengajaan yang Ayah lakukan kepada gadisnya sewaktu kecil, merubah apapun yang ada pada gadis kecilnya. Zara...