ˏˋ26°•*⁀➷

25 7 4
                                    

"Maaf." ~Reza & Farthur.

"Tak mengapa, pasti ada alasan dibalik sikap mereka. Hanya saja, aku yang lebih memilih diam dan sengaja tidak mencari tau." ~Zara.

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Sepulang sekolah, Zara langsung memasak spagetti untuk Reza. Tak ada rasa lelah sedikitpun jika bersangkutan dengan Reza.
Ia sibuk bergulat dengan alat masak didapur.
Ia mencicipinya, untuk memastikan jika masakannya benar-benar sempurna.

"Garam dikit," gumamnya. Ia mengambil sejumput garam dan menaburkannya. Dirasa cukup ia mengemasnya dalam wadah bermotif dinosaurus berwarna hijau. Memberinya sedikit hiasan diatasnya.

Setelah selesai Zara berlari kekamarnya secepat kilat.
Selang lima belas menit, Zara sudah siap. Ia hanya memakai celana jeans sobek bagian lutut dipadu dengan sweater oversize berwarna mint.

Akan lumayan sulit jika menggunakan motor, dengan keadaan ia juga membawa bekal.

"Bisaa ini mah," ucapnya memberi semangat pada diri sendiri.

Ia mulai meninggalkan pelataran rumahnya. Membelah jalanan yang sangat ramai. Tak butuh waktu lama, Zara sampai didepan bangunan tinggi. Ia menatapnya hingga mendongak.

"Hallo pak," sapanya pada pak satpam yang tengah bertugas.

"Hallo mbak Zara." balasnya menyapa, Zara melemparkan senyumnya sebelum masuk.

"Mbak Zara ya?" sapa salah satu karyawan.

"Hehe iya mbak."

"Wahh tambah cantik ya sekarang." Zara hanya tersipu malu.
Sudah banyak yang mengenali Zara, ia sering mengikuti Hana mengantarkan makan siang untuk Bagas sewaktu ia masih kecil. Jadi tak heran jika ia diterima dengan baik.

"Abang," panggilnya seraya membuka pintu ruang kerja Reza.
Alih-alih menjawab, Reza tetap sibuk dengan laptop dihadapannya.

"Zara bawa bekal nih, Zara loh yang masak. Spagetti kesukaan abang. Tadi hab-"

"Zara bisa diem?! Abang sibuk dek! Kerjaan abang banyak banget hari ini! Bisa keluar?!" bentaknya.

Zara terpaku, lidahnya terasa kelu. Kakinya pun terasa berat untuk melangkah mendekati Reza yang tengah menatapnya menahan amarah. Apa dirinya salah? Ia hanya ingin mengantarkan makanan kesukaan Reza, tidak lebih. Atau bahkan berniat untuk mengganggunya.

Zara tersenyum miris, menyembunyikan rasa kecewanya. Zara menaruh bekal yang ia bawa diatas meja kerja Reza.

"Iya maaf. Zara cuma nggak mau abang telat buat makan siang. Zara pulang ya." Zara berlari dari sana, kembali melajukan motornya. Kemanapun, asalkan ia dapat melupakan bentakan Reza yang baru saja ia lontarkan.

Reza mengusap wajahnya frustasi sebelum beranjak mencari keberadaan Zara. Ia tak sengaja menyakiti hati adiknya.

Zara berhenti didepan cafe yang baru saja buka, keadaan masih sepi. Hanya terdapat dua wanita yang duduk berseberangan, duduk dimeja yang berbeda dengan minuman dingin dihadapannya. Karena membelakangi pintu masuk Zara tak dapat melihat wajahnya, namun Zara seperti pernah melihat salah satu wanita itu.

Mata Zara terbelalak ketika wanita itu Tiba-tiba menumpahkan minumannya keatas kepalanya.
Zara segera berlari dan menghentikan kegiatan konyol yang wanita itu lakukan.

"Eh eh lo ngapain?" tanya Zara seraya menahan tangannya dan mengambil alih gelas yang tadinya terisi penuh kini habis tak tersisa.

"Lo bukannya yang kem-"

ZARA (Queen Star's♛)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang