"Mana janji kamu, hmm?" ~Zara.
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Waktu berjalan terasa begitu cepat. Dua minggu lebih ia tak mendengar kabar Farthur sama sekali. Ia mencoba menghubunginya, namun nihil. Farthur pasti sibuk pikirnya. Ia selalu berusaha berfikir positif tentang kekasihnya. Sebuah kepercayaan, itulah yang saat ini ia pertahankan.
Dengan Mozaik dipangkuannya, ia terus berusaha menghubungi Farthur.
Arthur♡
Arthur, kemana? Sibuk banget?
Cukup lama ia menunggu namun tak kunjung mendapat balasan.
Katanya kamu pasti sempetin kasih kabar ke aku.. Aku khawatir sayang.
Kalau udah ada waktu, telpon aku ya.
Ia bersiap menuju kedai. Hari ini hari libur, pasti kedai sangat ramai pengunjung.
Lima belas menit ia hanya berdiam disebelah Frida yang tengah sibuk dengan pesanan customer.
"Mau cerita?" tawarnya ketika keadaan tidak seramai tadi.
"Arthur kemana ya, Da?" ia menatap gelas kosong yang berada ditangannya.
"Em coba deh lo telpon dia. Kali aja lagi senggang," ucap Frida. Zara mengangguk dan mengambil ponsel yang berada disaku hoodie miliknya.
Panggilan terhubung
00.01"Thur kam-"
"Maaf, Farthurnya sibuk. Nggak bisa diganggu."
Zara terdiam cukup lama. Hingga panggilan berakhir pun Zara hanya menatap kosong kedepan. Sesibuk itukah dirinya? Hingga mengangkat panggilan darinya saja ia harus meminta seorang perempuan untuk membantunya?
Air mata berhasil membahasai pipinya. Sepertinya sudah lama ia tak menangis.
"Za, mau dalgona dong. Tapi dibuatin lo ya," ucap seseorang. Zara hanya menganggukkan kepalanya pelan."Lo habis nangis?" tanyanya ketika melihat mata Zara yang sembab.
"Enggak," jawabnya.
"Nggak usah bohong! Gue nggak suka liat lo nangis," ucapnya.
"Farthur lagi makan siang. Sama perempuan pastinya," ucap Luky lagi dan mampu mengalihkan atensi Zara."Tau dari mana?"
Luky menyodorkan ponselnya, memperlihatkan sosok Farthur dan perempuan cantik berambut pirang tengah tertawa dengan menu makan siang mereka.
"Gue pinjem buat telpon Arthur boleh?" Luky hanya menganggukkan kepalanya dan menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi.
"Hallo," sapanya diseberang sana. Suara yang ia rindukan kini dapat kembali ia dengar.
"Hai," ucap Zara balik menyapa dengan seulas senyum walaupun ia tau, Farthur tidak melihatnya.
"Zara? Sayang, kok pakai ponsel Luky?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA (Queen Star's♛)
Fiksi Remaja❝Slow update.❞ ✧ ೃ༄ Rasa takut ketika menatap sang Ayah, membuatnya menjadi pribadi yang pendiam ketika berada dilingkup keluarga. Ketidak sengajaan yang Ayah lakukan kepada gadisnya sewaktu kecil, merubah apapun yang ada pada gadis kecilnya. Zara...