"Kebaikan, keikhlasan dan kebersamaan bukan pemberontakan." ~Queen Star's
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Freya
Pulang sekolah ke markas sebentar. Ada yang perlu kita semua obrolin, penting.
Oke
Zara segera menuju ke kelasnya, sebelas ips 2. Zara memang tergolong pintar, bahkan hal biasa jika Zara menjadi juara kelas.
Sesampainya dikelas, ia melepas jaket jeans yang terdapat logo mahkota serta tulisan Queen Star's disisi kanan. Ia menyampirkan dipunggung kursi."Za, gimana?" tanya Ghea yang memang satu kelas dan duduk bersebelahan dengan Zara.
"Apanya?"
"Ayah lo?"
"Nggak gimana-gimana kok," sahutnya seraya tersenyum.
"Mau cerita lagi?" tawar Ghea. Zara hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Ia menyembunyikam wajahnya dilipatan tangannya.
"Dek!" teriak Reza dengan bekal ditangannya seraya sedikit berlari.
"Apaa," sahut Zara malas.
"Berangkat pagi banget sih! Bunda pikir kamu diculik," cerocos Reza.
"Nih bunda titip bekal buat kamu," sambungnya.Zara menerima bekal dari bunda yang ia titipkan pada Reza. "Makasih,"
"Kasih duit dong bang," pinta Zara."Sejak kapan lo jadi tukang malakin uang orang?" tanya Gilang polos.
"Sejak tadi. Sini lo juga! Kasih uang lo semua!" gertak Zara menarik dasi Gilang hingga Gilang menahan nafasnya.
"I-iya in-ini," sahutnya klabakan dan meraba sakunya.
"Hehe becanda bang," ucap Zara membuat Gilang mendengus kesal.
"Sialan lo Za." Gilang menoyor kepala Zara membuat sang empu meringis.
Bel berbunyi, menandakan pembelajaran akan segera dimulai. Reza dan Gilang menuju kelasnya, dua belas ipa 3.
Setelah melewati hari yang lumayan melelahkan. Mereka kini berkumpul di tempat parkir SMA Garuda sebelum menuju markas.
"Kurang siapa lagi nih?" tanya Viza."Grace, dia nggak masuk. Katanya sakit," sahut Ziva.
"Kita jenguk dulu aja atau gimana?" tanya Zara.
"Katanya cuma flu aja. Gue rasa kita bisa kesana besok kalau misalkan Grace belum masuk sekolah," sahut Ziva. Zara mengangguk paham.
"Dek mau kemana? Nggak langsung pulang? Udah izin sama bunda? Udah bilang sama Ayah belum? Nanti jangan sore-sore ya pulangnya. Kalau ada apa-apa telpon bang Eza. Kalau butuh bantuan hubungin kita. Jangan macam-macam, jangan cari masalah, jang-"
Semuanya membuang nafasnya kasar membuat Reza menghentikan rentetan pesan yang ia lontarkan pada Zara.
"Zara mau ke markas. Nanti kalau urusan Zara kelar, Zara langsung pulang. Nanti abang bilangin ke bunda. Nanti Zara telpon bang Eza kalau ada apa-apa. Kita nggak macam-macam dan nggak cari masalah kecuali mereka yang mulai. Ada lagi?" sahut Zara panjang lebar dalam satu kali tarikan nafas.
"Salim dulu," ucap Reza menyodorkan tangan kanannya. Zara dengan segera menyambut uluran tangan Reza beralih mencium pipi kanan Reza sedikit berjinjit.
![](https://img.wattpad.com/cover/267605550-288-k730384.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA (Queen Star's♛)
Roman pour Adolescents❝Slow update.❞ ✧ ೃ༄ Rasa takut ketika menatap sang Ayah, membuatnya menjadi pribadi yang pendiam ketika berada dilingkup keluarga. Ketidak sengajaan yang Ayah lakukan kepada gadisnya sewaktu kecil, merubah apapun yang ada pada gadis kecilnya. Zara...