ˏˋ10°•*⁀➷

30 13 0
                                    

"Masih gue pantau belum gue sleding pala lo!"~Farthur.

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Saat jam istirahat berlangsung Zara dan teman-temannya memilih duduk didepan kelas membuat adek kelas mereka lebih memilih putar balik dibanding melewati mereka.

"Lewat aja dek nggak papa kok kita nggak makan. Paling cuma kita panggang bolak-balik," ucap Grace ketika melihat adek kelas tengah ragu untuk melewati mereka. Namun ucapan Grace membuatnya bergidik ngeri.

"Permisi kak," ucapnya.

"Iya-iya," sahut mereka ramah. Mungkin akibat geng motor mereka sehingga banyak yang berspekulasi jika mereka geng motor yang sering berontak dimana-mana.

"Zara, bisa bantu saya?" ucap pak Anton tiba-tiba membuat mereka seketika diam dan saling melempar pandang.

"Eh pak Anton, tambah gans aja pak," goda Salsa.

"Bisa aja kamu," sahutnya.
"Zara, gimana? Bisa? Cuma mindahin data aja diperpustakaan." sambungnya.

"Saya aja gimana pak?" tanya Grace mengajukan diri.

"Zara aja." Zara menghembuskan nafasnya kasar, terpaksa ia menganggukan kepalanya. Didalam hati, pak Anton bersorak.
Zara mengekor pak Anton menuju perpustakaan yang terletak disebelah ruangan laboratorium.

Zara berhenti sejenak didepan jendela laboratorium, ia mengamati dalam diam. Seperkian detik ia menghembuskan nafas lega ketika kelas Farthur dan Reza berada disana. Tak sengaja netra mereka bertemu.

"Tolongin aku," ucap Zara tanpa suara membuat Farthur mengerutkan keningnya.

"Apa?" tanya Farthur dari dalam.

"Bantu aku Thur." namun Farthur tak kunjung paham.

"Zara, kenapa?" Zara langsung mengalihkan atensinya melihat pak Anton.

"Em engg-enggak pak." ketika itu juga atensi Farthur beralih pada pak Anton.
Sebelum melangkahkan kakinya kembali, Zara melihat sekilas ke arah Farthur yang menganggukan kepalanya.

"Duduk sini," titah pak Anton menepuk kursi disampingnya. Namun Zara tetap menolak, sebab ia duduk berhadapan dengan pak Anton.
Pak Anton yang merasa geram, ia berpindah duduk disamping Zara.
Zara menatap sekeliling berharap jika Farthur tak jauh darinya.

Pak Anton mulai sibuk dengan laptopnya, "Saya ngapain?" tanya Zara.

"Kamu bacain ini aja nanti saya masukkan ke laptop." Zara mulai membacakan setiap nama yang tertera dikertas.

"Sampai mana pak?" tanya Zara yang mulai tidak fokus akibat merasa tidak nyaman.

Bukannya menjawab pak Anton malah menggapai tangan Zara lalu menggenggamnya dan menatap manik Zara dengan senyum yang sangat manis.

"Maaf," ucap Zara berusaha melepas genggaman tangan pak Anton. Dengan sigap pak Anton menahannya.

"Saya cinta sama kamu." pak Anton mulai mendekatkan wajahnya pada Zara yang semakin memundurkan tubuhnya.

Plak!

Buku tebal berhasil mendarat dikepala pak Anton membuat cekalan tangannya pada Zara terlepas. Nampaklah Farthur dan Reza dari balik rak buku, tempat persembunyian mereka.

ZARA (Queen Star's♛)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang