ˏˋ25°•*⁀➷

24 7 0
                                    

"Aku hargai, ketika kamu benar-benar menyuruhku pergi." ~Zara.

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Seorang gadis cantik tengah berdiri didepan rumah besar bercat biru muda dengan koper besar ditangan kanannya.

"Eh, Vita? Sejak kapan? Kok nggak kasih kabar kalau pulang ke Indonesia?"

"Hehe iya, Papa ada pekerjaan diIndonesia. Sebenernya masih minggu depan tapi aku berangkat duluan. Bisa temenin aku cari apartemen sekitar sini?"

Farthur menganggukkan kepalanya. "Tapi kok tau alamat gue?"

"Kan kamu sempat kasih tau ke aku," jawabnya.

"Masuk dulu?" ajak Farthur.

"Emm capek banget aku. Kapan-kapan aja deh yang penting udah tau rumah kamu."

Farthur bersiap, ia mengambil jaket dan kunci mobil. Lalu kembali menemui Vita dibawah. Mereka membelah jalanan pada pagi hari. Lumayan macet karena banyak orang berlalu-lalang entah menuju sekolah, kantor atau tempat lainnya.

Farthur segera menepikan mobilnya ketika melihat dua remaja berbeda gender tengah adu mulut ditepi jalan. Ia mengenali gadis cantik itu.

"Woy! Bisa bawa motor nggak sih?!" teriak Zara setelah membuka helm fullface yang ia kenakan. Hampir saja Zara menabrak laki-laki yang mengambil jalan dihadapannya.

Sedangkan lawan bicara hanya menampakkan senyum smirknya dibalik helm yang ia pakai. Ia melepasnya, "Emangnya jalan nenek moyang lo?!" balasnya berteriak.

"Luky?" gumam Zara.

Farthur segera turun dan menghampiri keduanya.

"Yatim piatu aja belagu lo!" ucapnya sarkas. Ia kembali melajukan motornya kembali.
Zara terdiam mendengar bentakan yang tertuju untuknya. Farthur yang tak sengaja mendengarnya pun menggeram menahan amarah.

Ia mengusap bahu sang kekasih, menyadarkan ia dari lamunannya. "Sayang," panggilnya.

Zara sempat terkejut, namun ia segera menetralkan rasa terkejutnya.
"Arthur." senyum yang Farthur berikan membuatnya sedikit tenang.

"Kamu nggak papa kan?" tanya Farthur lembut.

"Aku nggak papa kok," jawabnya. Farthur memeluknya, mungkin dapat sedikit menyembuhkan rasa sakit hatinya.

"Farthur, kamu jadi kan anterin aku?" tanya Vita membuat Zara melerai pelukannya dengan Farthur. Ia beralih menatap perempuan yang menganggunya.

Zara meminta penjelasan dengan tatapan matanya pada Farthur tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Dia yang sempat buat kamu cemburu," godanya.

"Ngapain kesini?" belum sempat menjawab, uluran tangan membuatnya mengurungkan untuk melontarkan pertanyaan selanjutnya.

"Vita," ucapnya. Namun Zara tak kunjung menyambut uluran tangannya.

"Sayang." peringat Farthur dengan mengusap surai Zara.

"Zara," balasnya tanpa membalas uluran tangan Vita.

"Gue cuma minta Farthur buat temenin cari apartemen aja kok," ucap Vita.

"Mau gatel lo sama cowok gue?" tanya Zara menusuk.

"Zara, aku cuma ngan-" ucapnya terpotong ketika Zara menempelkan jari telunjuknya didepan bibir Farthur.

ZARA (Queen Star's♛)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang