Hari Senin, sebuah hari yang sial untuk seorang Azizi Radikta Asadel. Dirinya terlambat bangun dan tak sempat sarapan.
"Shit! pake telat bangun lagi."umpatnya sambil memakai sepatunya.
Zee membiarkan seragamnya berantakan karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.45 yang berarti 15 menit lagi gerbang sekolahnya ditutup.
Tap tap
Tap tap
Suara langkah kakinya membuat sang mama menoleh ke arah tangga. Shani hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Udah mama bilang kan kalo malem itu jangan main game terus sampe begadang."Ucap Shani.
"Iya ma maaf, tapi kok mama ga bangunin Zee?"
"Mama sama kakak kamu udah capek kali Zee bangunin kamu cuma di jawab 10 menit terus. Sarapan dulu ini"
"Ga sempet maa, aku berangkat dulu ya assalamualaikum." Ujar Zee sambil menyalimi tangan Shani.
"Waalaikumsalam, kebiasaan emg anak itu untung Ashel udah disuruh jalan duluan."
Zee mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi. Pikirannya tertuju hanya pada satu yaitu, Kepala sekolahnya alias Melody yang tak segan menghukum siapa saja yang telat.
Zee yang panik tidak melihat kearah depan bahwa ada seorang gadis yang tengah menyebrang jalan.
"EH EH AWAS LO MAU MATI HEY?!"Pekik Zee yang berusaha menghindar.
Gadis itu menoleh dan melototkan matanya.
"AAAAAAAAAAA"Teriak Gadis itu yang reflek jongkok sambil menutup telinga dan matanya.
Cittttttttttttt
Zee berhasil mengerem pada saat sudah di depan gadis itu. Zee pun turun dari motornya. Gadis itu yang tak mendengar laju motor pun mendongak. Dilihatnya Zee sedang menatap tajam dirinya.
"Eh lu ga liat dulu apa kalo mau nyebrang? main asal nyebrang aja lo gadis aneh!"Sewot Zee.
Gadis itu menatap kesal Zee, "Ya lo! bisa ga, gausah ngebut kalo bawa motor kek org kesetanan aja! lo tuh yang aneh, dasar cowok gila!"
Setelah mengucap sumpah serapahnya, gadis itu pun langsung pergi dengan menghentakkan kakinya kesal.
"Sinting! bikin gua makin telat aja."Umpat Zee sambil meninggalkan tempat itu.
...
Saat sampai di depan gerbang, Zee melihat satpam sekolahnya sedang menutup pintu gerbangnya sontak Zee pun teriak.
"PAK OJI JANGAN DITUTUP DULU!!"
Pak oji yang sedang menutup gerbangnya pun kaget dan menoleh. Zee berhasil melewati gerbang itu dan memarkirkan motornya di Parkiran.
"Hadeh dasar anak muda selalu saja bikin kaget" Ucap Pak oji sambil menggelengkan kepalanya.
Teriakan Zee cukup menyita perhatian banyak orang, tumben sekali seorang Azizi Radikta Asadel ini telat masuk sekolah.
Zee menghiraukan tatapan heran itu, ia berjalan cepat ke arah barisan kelasnya. Belom sampai dibarisan kelasnya, kupingnya sudah ditarik oleh seseorang.
"Eh enak aja mau masuk ke barisan, masuk barisan murid yang telat." Ujar Jinan sambil tersenyum miring.
Zee mengerucutkan bibirnya, "Kak Jinan ayolah baru kali ini gue telat sumpah janji ga akan telat lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun [ Zeeshel ]
JugendliteraturSeorang pria yang mempunyai masa lalu buruk tentang seorang wanita, maka tak heran jika dirinya jomblo sampai saat ini. lalu bertemu lah dengan seorang wanita yang bisa menyembuhkan luka lamanya itu. bagaimana kisah selanjutnya? ikuti alur ceritanya...