Malam hari, Chika yang baru saja menyelesaikan mandinya mendengar suara ketukan dari luar kamarnya.
Tok tok
"Kak makan malam dulu, udah dipanggil mama" Ujar Flora dari luar kamarnya.
"Iya sebentar"
Ceklek
Chika membuka pintu dan langsung menuruni tangga, lalu melihat keluarganya sudah lengkap. Dilihatnya papa dan kedua adiknya sedang mengobrol sambil bercanda, dan mamanya sedang menyiapkan makanan ke meja makan. Chika menghampiri mamanya dan membantu membawa makanannya ke meja makan.
"Ma kok ga manggil chika tadi buat bantu mama masak?" Tanya Chika lalu menoleh ke arah Shani.
"Gpp kak mama tau kamu capek tadi" Jawab Shani sambil tersenyum kearah Chika.
"Ngga ma, lain kali panggil aku ya kalau mau masak makan malem. mama lebih capek dibanding aku"
"Iya kak, makasih ya udah ngertiin mama"
"Sama sama ma"
Gracio dan kedua anak laki-laki nya tersenyum mendengar percakapan antara ibu dan anak nya itu. Chika dan Shani duduk di bangkunya masing masing.
"Yuk berdoa dulu sebelum makan. Flo pimpin doa dek" Ajak Gracio
"Iya pa, Berdoa mulai.."
"Aamiin"
Mereka makan dengan tenang, sesekali tertawa karena celetukan Zee atau pun Flora. Setelah selesai semuanya kembali ke kamarnya masing masing.
Chika yang bosen keluar kamarnya dan masuk ke kamar adik pertamanya. Dia membuka perlahan pintu itu dan melihat Zee yang sedang rebahan dikasurnya sambil memainkan ponselnya. Zee menoleh kearah Chika sambil mengerutkan keningnya.
"Kenapa? tumben bgt lu kesini kak" Ucap Zee dengan cueknya lalu memainkan ponselnya kembali.
Chika duduk di pinggir ranjang Zee, "Zee besok kakak bareng ya sama kamu". Ucapan kita membuat perhatian Zee langsung ke Chika. Dia menatap heran ke arah kakaknya.
"Kak lu ga kesambet kan? kok lembut bgt dan ga ya gua gamau bareng sama lu" Tolak Zee.
"Zee pleasee... kakak bosen dianterin sama pak andi naik mobil. mau sekali kali gitu naik motor bareng kamu" Rengek Chika kepada adiknya itu.
Hufftt
Zee menghela napasnya dan mengangguk menyetujui permintaan kakaknya itu.
"Yaudah besok pagi jangan sampe telat, telat gua tinggal awas aja!" Peringat Zee untuk Chika yang langsung tersenyum senang.
"Iya ga bakal telat"
"Udah sana ke kamar gua mau tidur" Usir Zee pada Chika.
"Iya iya selamat tidur adek gantengnya kakak, semoga cepet balik kayak dulu lagi ya kakak kangen kamu yang bersikap manis sama kakak." Ucap Chika dengan nada sedih namun setelahnya dia mencium pipi kiri Zee dan keluar dari kamar Zee.
Zee terdiam memikirkan ucapan kakaknya itu. Apa dia benar-benar berubah terhadap kakak nya? sebegitu hangatnya kah dirinya dulu sebelum kejadian itu terjadi? Zee mengacak rambutnya frustasi saat kejadian itu kembali terulang dalam pikirannya.
Gracio dan Shani yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya paham apa yang Chika rasakan. Dia tau anak keduanya itu berubah menjadi lebih cuek terhadap kakaknya.
"Sayang, kamu ke kamar Chika biar aku yang nenangin pikiran Zee"
"Iya kamu tenangin Zee ya aku juga tenangin Chika"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun [ Zeeshel ]
Teen FictionSeorang pria yang mempunyai masa lalu buruk tentang seorang wanita, maka tak heran jika dirinya jomblo sampai saat ini. lalu bertemu lah dengan seorang wanita yang bisa menyembuhkan luka lamanya itu. bagaimana kisah selanjutnya? ikuti alur ceritanya...