Part 24

1.9K 245 41
                                    

Mendengar pecahan barang, mereka semua memutuskan untuk pergi ke kamar Ashel.

Tok...tok...tok

"Ashel, kamu kenapa sayang?" tanya Ve dengan nada khawatir nya.

Keynal pun mencoba membuka pintu kamar Ashel, tapi kamarnya terkunci. "Shel, buka pintunya sayang jangan buat mama kamu khawatir nak"

"GAMAU PA, AKU GAMAU DIGANGGU DULU" sahut Ashel dari dalam kamarnya.

Ve tetep kekeuh ingin masuk kamar anaknya, "Dobrak aja Key, nanti dia kenapa-kenapa"

Keynal mengangguk, pria itu bersama Evan mencoba mendobrak pintu kamar Ashel. Namun nihil, kamar itu keras seperti baja jadi susah untuk terbuka.

"Ck tau gitu kemaren gausah dibuat pintu anti maling deh kalo gini caranya" dumel Keynal

"Gausah ngedumel, mending cari cara supaya kita bisa masuk ke kamar Ashel!" sentak Ve yang tak tahan ingin masuk ke kamar Ashel.

Mereka semua berusaha mencari cara agar dapat masuk, kecuali Chris. Anak kecil itu bingung kenapa harus di dobrak sedangkan mereka bisa lewat balkon kamar? entah lah namanya juga orang panik.

"Kalian panik banget si, kan balkon kak acel ga pernah di kunci" Ucap Chris dengan polosnya.

Keempat orang itu pun terdiam sejenak, benar juga yang dibilang oleh Chris.

"Eh iya juga ya pa" jawab Ve

"Pinter juga kamu Chris" ucap Cindy sambil mengelus lembut kepala adiknya.

Akhirnya Evan dan Keynal masuk lewat kamar Cindy yang kebetulan sebelahan dengan kamar Ashel, lalu melompat dari balkon kamar Cindy ke balkon kamar Ashel.

Saat sudah dibuka, betapa terkejutnya Keynal melihat anaknya sedang menggoreskan pecahan kaca pada lengannya sendiri.

"ASHEL JANGAN!!!" teriak Keynal sambil berlari ke arah Ashel.

Evan yang juga panik pun langsung membuka pintu untuk mama, dan juga kakaknya.

Chris? anak ini hanya bisa bengong melihat kejadian yang belom bisa remaja cilik itu cerna.

"YAAMPUN ASHELLLLL" teriak Ve shock melihat banyak darah yang mengalir dari tangan anaknya. Ia berjongkok disamping sang anak.

Ashel, gadis itu hanya terdiam setelah berhasil menyakiti dirinya sendiri. Air matanya masih terus mengalir mengingat banyak kejadian yang dilalui bersama Zee, namun nyatanya kejadian itu hanya mengobati rasa kangen Zee pada masa lalunya.

 Air matanya masih terus mengalir mengingat banyak kejadian yang dilalui bersama Zee, namun nyatanya kejadian itu hanya mengobati rasa kangen Zee pada masa lalunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Sun [ Zeeshel ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang