Zee masuk ke dalam rumah bersama dengan Chika, mereka melihat sepinya rumah tanpa adanya sosok mama nya disana.
Zee menghela nafas, rasanya belom juga genap sehari di tinggal mamanya rumah udah sepi dan serasa kangen pikirnya.
Anak itu rebahan di sofa ruang keluarga sambil menyalakan AC untuk ia tidur. Entah sepertinya Zee sedang malas naik ke atas untuk sekedar masuk ke kamarnya.
Chika yang melihat kelakuan adiknya itu hanya menggeleng kepalanya. Gadis itu pun pergi ke kamar untuk mengganti seragamnya menjadi pakaian santai. Kini ia lah yang akan menggantikan peran mamanya untuk sementara waktu, walaupun mereka punya asisten rumah tangga tetapi alangkah baiknya meringankan beban mereka.
Chika mulai fokus untuk memasak makan malam keluarga nya ini, ia lihat isi kulkas lengkap semua. Berarti mama nya benar-benar memperhatikan kebutuhan mereka selama sebulan di tinggal ibu negara.
"Emm masak apa ya enaknya?" Chika memperhatikan bahan-bahan itu sambil memikirkan menu apa yang akan ia buat dengan bahan dalam kulkas itu. Rasanya akan sangat enak kalo ia membuat Capcay dengan udang asam manis.
Chika kini fokus pada bahan-bahan tumisan capcay dengan resep mama nya pasti. Karena terlalu asik memasak, gadis itu sampai tidak sadar kalau papa nya sedang memperhatikan putri nya itu.
"Kamu mirip banget sama mama mu chik, ga pernah mau minta bantuan padahal kita punya asisten rumah tangga" batin Gracio sambil tersenyum tipis mengingat Shani mampu merubah sebagian hidupnya.
Gracio menghampiri Chika, ia ingin melihat apa yang sedang Chika masak untuk menu makan malam mereka.
"Masak apa kak?" tanya Gracio mampu membuat Chika terkejut.
Gadis itu menoleh kesal, lalu memukul pelan lengan papanya. "papa ih bisa ga si gausah ngagetin chika, untung ini ga salah motong" ia berdecak.
Cio terkekeh dengan tingkah anak sulungnya, "haha maaf deh, lanjutin ya sayang papa mau ke ruang kerja dulu kalo udah selesai panggil papa ya"
Chika hanya mengangguk, "Jangan lupa ganti baju pa, mama ga suka suaminya bandel"
Pria empat anak itu hanya tersenyum manis mendengar pesan dari putrinya. Lalu berjalan menuju kamarnya untuk mandi terlebih dahulu.
Tak lama Flora pulang dari sekolahnya, tumben anak smp pulang nya lebih lama dari kakak-kakaknya.
"Assalamualaikum permisa" ucap Flora sambil melepaskan sepatunya.
"Waalaikumsalam" sahut Chika dari dapur.
Flora berjalan menuju ruang keluarga, anak itu melihat abangnya yang tertidur pulas dengan selimut ditubuhnya.
"Kebiasaan nih orang"
Anak paud itu menoleh kesana kemari mencari keberadaan Chika.
"Kak Chika! Kak Chika dimana?!" teriak Flora
Teriakan itu membuat Chika menghela nafas karena terkejut, "Di dapur, jangan berisik Flora abangmu lagi tidur"
Mendengar jawaban kakaknya lantas bocah itu menghampiri kakaknya.
"Loh kakak masak? aku kira enggak soalnya kita mau kedatangan tamu" heran Flora
Chika langsung menoleh saat mendengar ucapan adiknya itu, "Maksud? siapa yang mau dateng?"
Flora mengambil air dingin dalam kulkas, "Bunda anin, kak lala sama kak Brielle" ditenggaknya air dingin itu untuk menyegarkan tubuhnya.
Chika, gadis itu terdiam mendengar nama Anin disebut. Maksudnya disaat mama nya ga ada, mantan nya papa mau dateng ke rumah?!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun [ Zeeshel ]
JugendliteraturSeorang pria yang mempunyai masa lalu buruk tentang seorang wanita, maka tak heran jika dirinya jomblo sampai saat ini. lalu bertemu lah dengan seorang wanita yang bisa menyembuhkan luka lamanya itu. bagaimana kisah selanjutnya? ikuti alur ceritanya...