Part 29

1.8K 185 24
                                    

Jam menunjukkan pukul 07.15 WIB, yang kini Zee telah sampai di bandara internasional Yogyakarta.

Perjalanan saat dini hari memang sangat melelahkan meskipun hanya menempuh waktu beberapa jam saja.

Remaja itu celingak-celinguk mencari seseorang yang akan menjemput nya di sini.

"Oii Zee" panggil seseorang sambil berlari kecil kearahnya.

Zee menoleh kearah sumber suara itu, dilihatnya sang paman tengah berlari kearahnya dengan wajah sumringahnya.

"Hadeh, aji kira om Sehan yang bakal jemput taunya malah om Krish" keluh Zee yang mengetahui bahwa yang menjemputnya malah adik mamanya yang rese ini.

"Lu ga boleh gitu sama om sendiri, heran masa yang di sayang Ko Sehan doang gua nya kagak" dumel Krish dengan keluhan Zee.

"Udah ah ayo pulang, mau ketemu mama" ujar Zee sambil meninggalkan Krish dengan kopernya itu.

Krish yang melihat itu terlihat kesal, bisa bisanya bocah itu ninggalin dia sama kopernya itu. "Dasar bocah laknat, masih mending gua jemput. untung anaknya cici gua, kalo bukan udah gua cincang lu"

Akhirnya Krish mengikuti langkah Zee sambil menarik koper ponakannya itu. Krish merasa lega karena yang dateng kesini cuma satu bocah rese, kalo saja ketiganya itu...haduh akan jadi seperti apa hari-harinya nanti.

Zee sudah sampai di parkiran, ia memainkan ponsel nya sambil menunggu om nya yang lelet itu sampai di parkiran. Dari kejauhan, Krish terlihat mendumel melihat kelakuan ponakannya ini.

"Zee kamu aja deh yang nyetir, nanti om beliin Starbucks" ucap Krish yang disetujui oleh Zee.

"Oke deal, Americano venti satu sama Scarlet Velvet cake nya satu" ujar Zee sambil menaik turunkan alisnya.

"Siapa takut, deal"

Mereka berjabat tangan tanda setuju, ada guna nya juga ponakannya ini bisa nyetir mobil pikir Krish.

Zee mulai mengendarai mobil itu meninggalkan bandara, Krish bersantai di kursi penumpang. Mereka menyalakan bluetooth untuk mendengarkan lagu, diputarnya lagu dangdut kesukaan mereka.

"Asik juga nih om" ujar Zee

"Bener, asik buat goyang tapi sayang masih di mobil"

"Kita ngebut om biar bisa dangdutan di rumah Oma"

"Woke bro"

Mereka sebenarnya sefrekuensi cuma ya gitu kalo ada orang lain tuh caper buat berantem.

***

Mobil Krish dan Zee kini sampai di pekarangan rumah sang Oma yang begitu luas. Di pintu utama sudah berdiri Shani dan juga Mamanya, menanti Zee yang akan ikut menginap disini.

"Akhirnya cucu mama dateng kesini" ujar Rica lalu menghampiri Zee yang baru saja turun dari mobil.

Shani tersenyum, kehadiran Zee mampu membuat mama nya senang. Sudah lama juga mamanya ingin bertemu cucunya.

Zee yang baru saja turun dari mobil pun berlari kearah sang oma lalu memeluknya. "Omaaa, ajiii kangennnnn"

Rica membelai lembut rambut Zee, "Uh cucuku sayang, oma juga kangen sama kamu", lalu kemudian mencubit hidung Zee. "Kamu nih ya kan bisa pergi ke Jogja sendiri atau sama kakak dan adikmu, tapi kenapa susah banget ngunjungin oma disini hum?"

Zee terkekeh mendengar penuturan omanya.

"Coba oma tanya sama kanjeng ratu Shani Indira itu, dia pelit kalo soal ngasih libur ke anaknya. Tuh oma aku udah di pelototin" ujar Zee membuat Shani menatap tajam anaknya itu.

The Sun [ Zeeshel ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang