kencan

8.6K 1.3K 107
                                    

Aku membuka lipstik berwarna soft pink yang kemarin baru saja aku beli saat salah satu brand kosmetik favoritku mengadakan diskon besar-besaran. Ya, namanya juga cungpret bisa membeli barang branded dengan harga miring memanglah suatu anugerah luar biasa.

Aku segera membuka ponsel saat aku melihat sebuah pesan masuk dari Reza. Senyumanku sontak mengembang saat aku membaca pesan dari pacarku itu. Sebelum pergi aku memastikan sekali lagi jika lipstikku sudah merata sempurna di bibir. Setelah menyambar tas selempang yang sebelumnya sudah aku siapkan di kasur, aku pun segera keluar dari kamar.

"Udah mau berangkat, Wi?"

"Hooh, Reza udah jemput! Kayaknya malam ini gue pulang agak malem, ya!”

Debby mengedipkan satu matanya. “Nggak usah pulang juga nggak papa. Have fun, babe! Several orgasm bisa ngilangin stress, lho!”

“Yak, bacot Debby!” sahutku dengan pipi terasa terbakar.

“Hahahahaha, yang penting jangan lupa kondom, ya! Atau mau bawa punya gue?”

Go to hell, Deb!” teriakku seraya keluar dari rumah. Yang langsung membuat Debby semakin tertawa kencang. Dan pipiku pasti semakin merah.

Dasar Debby edan!

Senyumanku langsung terbit begitu netraku bertubrukan dengan mata Reza. Aku berlari ke arahnya lalu memeluk pria itu erat

“I miss you, Za!”

“I miss you too, Sayang. Akhirnya hari ini aku bisa nyulik kamu seharian.”

Aku tertawa lalu mengecup pipi Reza cepat. "Makasih banyak buat kejutannya. Kamu tahu apa yang aku rasain pas kamu fotoin tiket konser Barasuara semalem? I'm so happy!”

Reza mengecup dahiku lembut. “I know baby, I know.”

Lalu aku menerima helm pemberian Reza. Setelah helm terpasang sempurna di jemalaku, aku pun segera duduk di boncengan motor Reza. Pria itu segera melajukan motornya begitu bokongku duduk dengan nyaman di jok motor.

Aku melingkarkan tanganku di perut Reza dan menumpukkan daguku di bahu pria itu. Selama perjalanan kami mengobrol tentang banyak hal. Memaki kemacetan Jakarta bersama, mengomentari pohon yang berjejer di pinggir jalan, dan bernostalgia tentang masa dua tahun pacaran kami. Sesekali kami berbagi tawa di udara dan aku sangat bersyukur karena rasa nyaman itu masih bercokol di dada.

Bahkan, dadaku rasanya mengembang hanya dengan membayangkan jika saat ini aku tengah berkencan dengan Reza. Dadaku masih berdebar dengan brutal hanya karena aku memeluk Reza erat. Apalagi punggung pria itu juga sangat nyaman. Kekhawatiranku kemarin dan uring-uringanku tadi malam sama sekali tidak berdasar. Ya, tidak mungkin juga, kan, aku punya perasaan pada Bay—shit! Aku langsung menggeleng untuk mengusir pikiran ngawur di otakku. Jujur saja pikiranku tadi membuatku merinding sendiri.

Konser Barasuara kali ini diadakan di sebuah kafe kekinian di daerah Senayan. Konser kali ini juga ialah konser ekslusif yang hanya menjual lima puluh tiket.

Konser Barasuara juga yang membuat aku dan Reza menjadi dekat tiga tahun lalu. Kami kebetulan duduk di bangku yang sama saat melihat live music Barasuara di sebuah cafe. Awalnya seperti orang asing pada umumnya, kami begitu canggung. Namun, lama-lama kami mengobrol tentang banyak hal. Lalu saling tukar nomor ponsel. Suka hang out bareng. Nonton film bareng. Hingga lama-lama saling jatuh cinta.

Sesampainya di kafe, Reza langsung menunjukkan tiket konser kepada penjaga. Setelah diperiksa jika tiket itu asli barulah kami berdua boleh dipersilahkan masuk. Kami pun segera duduk di bangku nomor 10 sesuai booking-an. Netra kami langsung berpusat ke panggung kecil yang di desain di tengah ruangan dengan meja-meja yang mengelilinginya.

Sepertinya acara konser mini kali ini segera dimulai. Karena sang pembawa acara—Andhika Pratama mulai memberikan salam pembuka dengan lawakan-lawakannya yang khas.

Semua penonton langsung bertepuk tangan dan bersorak saat akhirnya Barasuara menaiki panggung. Orang-orang pun mulai berdiri dari duduknya untuk mengelilingi panggung di mana Asteriska dan teman-temannya berdiri.

Semuanya bersorak saat Iga Marssardi menyapa seluruh fans dengan bersemangat. Hingga akhirnya suara musik menggema dan Barasuara menyanyikan lagu pertamanya yaitu Mengunci Ingatan.

Semua penonton pun mengangkat kedua tangannya dan mulai ikut bernyanyi dengan bersemangat. Tak terkecuali aku yang juga ikut bernyanyi dari kursiku. Reza juga ikut menyumbangkan suaranya. Sesekali kami saling bernyanyi sambil berpandangan dan berpegangan tangan di atas meja.

Setelah selesai menyanyikan lagu Mengunci Ingatan, Barasuara langsung menyanyikan lagu Menunggang Badai dan Sendu Melagu. Selesai menyanyikan dua lagu itu Barasuara kembali turun dari panggung digantikan Andhika Pratama.

Kali ini host berdarah Belanda itu akan mengumumkan siapa guest star di mini konser Barasuara tahun ini. Setiap mengadakan konser Barasuara biasanya memang selalu menyiapkan secret guest star yang juga akan tampil di konser mereka. Tahun lalu guest star-nya adalah si cantik Yura Yunita. Makanya aku begitu kepo sekaligus antusias saat Andhika Pratama akan mengumumkan siapakah guest star tahun ini.

Aku langsung bersorak gembira saat Tulus menaiki panggung.

Untuk lagu pertamanya Tulus memilih menyanyikan lagu Manusia Kuat. Semua penonton pun ikut bernyanyi dengan semangat dan sangat antusias. Aku dan Reza juga bangkit dari tempat duduk kami untuk maju ke depan. Kami menyanyikan lagu Manusia Kuat dengan berapi-api.

Lagu selanjutnya yang dinyanyikan Tulus adalah Teman Hidup. Reza begitu bersemangat menyanyikan lagu ini. Bahkan, sesekali pria itu bernyanyi di telingaku membuatku tertawa kegelian. Pria itu juga merangkul pinggangku erat. Seolah ingin menunjukkan pada dunia jika aku miliknya

Saat Tulus mengakhiri lagu Teman Hidup Reza mendekatkan bibirnya ke telingaku dan berbisik 'I love you, Dewi’ Lalu pria itu mengecup pipiku cepat. Membuat tubuhku menegang dan wajahku memucat.

Tuhan ... kenapa aku tidak merasakan getaran itu? Semua rasa nyaman yang tadi bergelora, mendadak menjadi pias. Aku seolah mati rasa dan tidak dapat merasakan apa-apa. Rasa itu seolah hilang tanpa sisa, dan nyaman itu seperti hanya ilusi belaka.

fortnight.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang