the truth (L)

170 7 0
                                    

Saat itu aku deg-degan parah. Karena itu pertama kalinya aku membuka obrolan dengan remaja pria selain teman-teman di panti. Apalagi Bayu itu ganteng, dan sebagai remaja yang baru puber, tentu saja aku grogi setengah mati saat pertama kali mengajak cowok ganteng itu bicara. Bahkan, aku yakin wajahku waktu itu semerah tomat busuk.

“Gue suka lo sejak lo ngasih gue air minum itu. Menurut gue ekspresi gugup lo waktu itu lucu. Sampe kalo gue nggak bisa nahan diri, gue pasti bakal langsung meluk lo di kantin.”

Aku menatap Bayu dengan pandangan tak percaya. “Lo pasti bercanda....”

Ya, kita pas remaja memang naif dan tolol. Tapi, Bay, penyesalan itu akan selalu ada di belakang.

Peluk Bayuuuuu!

Yang mau baca duluan silahkan ke Karyakarsa, ya!

fortnight.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang