22. Titik Akhir Perkara

25K 3.1K 797
                                    

•Happy Reading•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Happy Reading•

Jika bukan karena Andra sudah jauh-jauh kesini dan Ines merasa segan menolak, akhirnya ia terpaksa mengiyakan ajakan untuk keluar sepagi ini berkeliling Solo.

"Minum, dek." Andra menyerahkan satu botol air mineral pada Ines.

Ines menerimanya dan mengucap terimakasih. Meneguknya hingga tersisa setengah. Jika tadi pagi cuaca masih sejuk, berbeda saat menjelang siang, ia mulai merasakan sengatan-sengatan panas sinar mentari yang membuatnya gerah.

"Takut item, dek," canda Andra.

Ines terkekeh dan mengangguk saja. Bukan itu alasannya memakai turtleneck. Ini untuk menutupi banyak bekas kemerahan yang Hito tinggalkan semalam. Ia tak sempat menutupinya.

Kedunya berjalan bersisihan berkeliling The Haritage Palace.

Dengan gayanya yang kalem, tanpa menuntut, tenang dan menjadi pendengar yang baik. Andra menanyakan siapa, ada hubungan apa, dan ngapain Hito kesana malam-malam.

Ines yang sudah menduga Andra akan menanyakan itu, menjawab dengan begitu lancar karangan indahnya.

Hito hanya teman, cowok itu sudah punya pacar. Bahkan Ines menunjukkan Instagram milik Auxy sebagai bukti, disana masih banyak foto-foto mesra keduanya. Dan dengan mudahnya Andra percaya, Hito sedang meniup matanya yang kemasukan debu.

"Oh gitu, mungkin aku yang salah liat," gumam Andra. Semalam memang ia melepas kaca matanya saat akan membantu Ines membawa cake.

"Apa, mas?" Ines bertanya untuk memastikan, ia tak begitu mendengar gumaman Andra tadi.

"Gapapa, dek. Aku ngerti kok. Hito udah kayak sahabat kamu, kan?"

Ines tersenyum kikuk. Astaga— disini Andra yang terlalu polos atau ia yang pandai berbohong?!

Sorry, mas. Mau gimana lagi? Ines bukan ingin menjadi sosok yang suci. Tapi itu aibnya, untuk apa ia membahas dan menjabarkannya pada orang lain?

Andra tersenyum, lalu mengajaknya melanjutkan tujuan mereka.

Ines mengikuti langkah Andra sembari menekuri ponselnya. Mengira Hito tak akan merecokinya lagi, tetapi rupahnya lelaki itu menghubunginya. Lebih tepatnya meneror.

Hito Renald Aryasyad.
Dimana?

Ines Varesha
Keluar.

Hito Renald Aryasyad
Kemana?

Ines Varesha
?

Hito Renald Aryasyad
Sharloc!

Ines Varesha
😛
MALES!

Fight for HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang