Chapter 17

2.2K 270 64
                                    

Kacau

Ketika Jisoo mengatakan dia akan melakukan apapun yang Minju inginkan, dia benar-benar melakukan apa yang dia katakan.

Mereka sering bermain bersama, kadang membuat balok, kadang menggambar bersama, yah, kebanyakan seperti Jisoo mengajari putrinya cara menggunakan pensil dan kertas. Mereka terikat bersama dengan baik dan itu adalah harapan semua orang, dan betapa senangnya gadis kecil itu bersama Jichu-nya.

Suatu hari ketika Rosé muncul di depan pintu dengan banyak tas belanja di tangannya, Jennie mengerutkan kening berpikir bahwa temannya baru saja pergi berbelanja tanpa dirinya, padahal dia adalah teman belanjanya. Mereka selalu pergi bersama.

"Tunggu, jangan, unnie, jangan marah padaku dulu." Rosé menghempaskan pantatnya ke sofa.

Jennie melotot, "Beri tahu aku alasan untuk tidak marah saat kau berbelanja tanpa--"

"Aku bersumpah itu bukan rencanaku untuk menghabiskan uang hari ini--"

"Oh, well, jangan bilang kau tipe perencana, Rosé. Kau membeli barang-barang yang tidak direncanakan sepanjang waktu. Sekarang kukatakan padamu bahwa aku merasa dikhianati." Jennie mendengus.

Rosé menyeringai sambil mengambil sesuatu dari salah satu tasnya, "Aku tahu kau mungkin merasa seperti itu unnie, jadi aku membelikanmu vitamin C, tart cherry juice, dan umm--apa ini? Ah teh untuk meningkatkan kualitas tidurmu, ucapkan terima kasih kepada ku. Aku mendengar kau menderita insomnia akhir-akhir ini. Mengapa? Apa kau mengalami waktu sulit dengan kelulusan mu unnie?"

Mata Jennie melebar, "Apa yang Nini katakan padamu?"

"Aku bisa melihat dengan mataku sendiri." Rosé mengedipkan mata, "Atau karena Jichu--oh, di mana putrimu? Aku juga punya sesuatu untuknya."

"Dia tidak ada di sini, dia keluar dengan Jisoo."

Rosé terkesiap, "Eoh? Jadi sekarang kau membiarkan Minju berduaan dengannya?"

"Kenapa tidak?"

"Oh, jadi kau tidak takut dia akan membawa putri mu pergi--bagaimana jika--"

Jennie melemparkan bantal ke arah Rosé, "Rosé Park. Apa yang kau pikirkan?"

"Siapa yang tahu kan? Itu mungkin atau mungkin tidak terjadi. Maksud ku...kau benar-benar mempercayai anak mu dengan dia--"

"Sebelum kau menyelesaikan apa yang akan kau katakan, aku ingin memberitahumu, Minju adalah anaknya juga. Itu tidak akan pernah terjadi."

"Bagaimana jika itu akan terjadi?"

"Konyol. Dia mencintaiku, dia tidak akan pernah melakukan itu padaku."

"Well, telepon dia kalau begitu. Aku harus memberikan ini pada Minju sebelum aku pergi." kata Rosé.

Jennie meraih ponselnya dan mencari nama Jisoo di kontak dan meneleponnya, dia segera mengangkat, "Hei, di mana kalian?"

"Hai, kami sedang dalam perjalanan kembali. Sekitar lima menit."

Jennie dengan bangga menatap Rosé dengan ponsel di dekat telinganya, "Kau dengar?"

"Eoh?"

"Tidak ada, Jisoo. Apakah dia mendengarkanmu di taman bermain? Apakah dia senang bermain denganmu?" Jennie bertanya, penasaran bagaimana putrinya bermain di taman bermain dimana ayahnya membawanya.

"Oh ya seperti topan kecil tapi dia mendengarkanku dengan baik. Kami makan es krim setelah itu. Apa kau mau bicara dengannya?"

"Nde."

Roller Coaster ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang