Chapter 8

2.4K 243 21
                                    

Mencintainya

Ponselnya berdering. Itu adalah nomor asing yang tidak pernah dia lihat.

"Lihat 45 degree ke kanan."

Jennie kemudian melakukannya. Dia melihat Jisoo sedang melambai padanya, berdiri di dekat sepeda motornya. Jennie berlari sekuat tenaga. Dia melemparkan tubuhnya ke pelukan Jisoo, "Jisoo."

"Hm?"

"Aku sangat khawatir. Kamu tidak terluka, kan?"

"Lihat aku. Apa aku terlihat terluka?" Kata Jisoo.

"Aku melihat berita, baby. Apa kamu di kota timur tadi malam?"

Wajah Jisoo berubah normal, dia tidak menjawab kembali, dia hanya mengenakan helmnya pada Jennie sambil berkata, "Jangan melihat berita jika itu membuatmu khawatir. Sekarang bisa kita pergi?" Dia tersenyum tipis dan menurunkan kaca helm untuk Jennie.

🥟🥟🥟

Mereka pergi ke toko helm dimana Jennie mengira Jisoo menginginkan helm baru tapi ternyata itu untuknya.

"Aku sering meminjamkanmu milikku sebelumnya, sekarang ambillah untukmu sendiri." Jisoo berkata dengan nada santai, mencoba bersikap keren saat berjalan melewati Jennie di toko.

Jennie melihat ke arahnya dan mencibir, "Keren seperti selalu." Gumamnya, berjalan berkeliling di toko dengan matanya sibuk mencari helm untuknya.

Dia senang Jisoo kembali dengan selamat, meskipun yang lebih tua itu tidak memberitahunya di mana dia berada tadi malam, lebih tepatnya 'pagi', apa yang Jisoo lakukan, tidak mengapa asalkan pacarnya itu baik-baik saja.

"Jisoo!" Jennie berada di belakang Jisoo dengan helm yang baru saja dia pilih, "Aku mau yang ini."

Bagaimana Jisoo mengernyitkan alisnya sudah menunjukkan ketidaksetujuan, "Ambil yang lain."

"Wae? Ini lucu. Warnanya pink." Jennie mendekatkan helm ke wajahnya.

"Itulah masalahnya. Aku tidak ingin ada warna pink di motorku."

Jennie mengerutkan keningnya, "Oh my god, ada apa dengan pink? Apa kamu tidak sadar aku sekarang adalah pacarmu?"

Jisoo ikut mengerutkan alisnya, menatap Jennie, "Apa hubungannya denganmu?"

"Huh!" Jennie mendengus, "Kupikir kamu tahu. Siapa namaku? Jennie! Jennie berarti pink. Semua orang memikirkan pink ketika mendengar namaku. Kenapa? Karena pink adalah aku dan aku adalah pink."

Jisoo tersentak saat Jennie menggelengkan kepalanya karena kesal, "Kamu sangat tidak menyadarinya, Jichu. Dan, aku akan mengambil ini." Dia berkata dengan jelas sebelum berjalan ke kasir terlebih dahulu.

"Jen! Pilih saja yang lain."

"Tidak, dickhead."

🥟🥟🥟

Jennie tersenyum ketika dia melihat bayangannya di kaca samping Jisoo dengan helm pink miliknya, kagum pada bagaimana dia baru saja memenangkan geng itu, kekasihnya yang berkepala dingin.

***

"Jichu...kenapa kamu tidak ingin menonton film?"

"Sudah kubilang itu bukan favorit ku."

"Tapi itu film favoritku--" Jennie merajuk karena Jisoo tidak setuju untuk menonton film dengannya, dia sekarang makan es krim besar di toko.

"Pergi melihatnya dengan temanmu atau yang lain." Jisoo bersandar ke kursinya, memperhatikan pacarnya mengisap sendok di mulutnya, "Berhenti makan seperti itu, oh my god." Dia mendengus.

Roller Coaster ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang