Chapter 4

1.6K 277 11
                                    

4. Menyelamatkannya

Jennie menatap mata Jisoo, dia melihat wanita itu menggelengkan kepala, mengisyaratkan dia untuk tidak ikut campur.

"Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan di belakangku, Jisoo? Keluar kau! Kita akan menyelesaikannya di luar!" Jaebum meludah dan melangkah keluar.

Jisoo juga bangkit dan hendak meninggalkan ruangan ketika Jennie meraih tangannya, menggelengkan kepalanya ketakutan, "Jangan pergi...kumohon."

Jisoo menatapnya sebelum dia melepaskan tangan Jennie dan berjalan keluar. Jennie tahu ini tidak akan baik-baik saja.

Mereka pergi ke luar pub. Jennie berlari mengikuti mereka. Saat ini mereka sudah saling berhadapan ketika dia tiba di sana. Seseorang menghentikannya dari mendekati mereka, "Tetap di sini, Jennie." Itu adalah pacar Seulgi, siapa namanya? Ya, Irene.

"Seulgi..." Jennie menyadari Seulgi juga ada saat orang-orang dari pub juga keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi, "Seulgi, tolong...bisakah kau hentikan mereka?" Dia memohon.

"Tidak ada yang bisa menghentikan mereka jika mereka ingin berkelahi, Jennie." Seulgi menjawab dengan tenang

"Tapi... mereka seperti itu karena aku...aku tidak—kita tidak bisa membiarkan mereka-"

"Sejak kapan kau peduli dengan apa yang aku lakukan?!!" Teriak Jaebum. Jennie melihat kepalan tangan Jaebum menghantam wajah Jisoo untuk kedua kalinya mengenai rahang wanita itu dengan sangat keras.

"Aku menyuruhmu untuk melepaskannya." Jisoo mendesis, darah mengalir di mulutnya tapi dia belum membalas pukulan Jaebum.

"Dan ketika aku tidak melakukannya, kau pengkhianat sialan mencurinya di belakangku seperti—"

"Jangan memanggil ku seperti itu!"

"Apa? Pengkhianat? Kenapa? Kau benar-benar seorang pengkhianat!!" Jaebum memukulnya lagi tetapi Jisoo menghindari kali ini dan dia membalas dengan satu pukulan ke perut Jaebum yang membuatnya mengerang kesakitan dan satu lagi tepat di wajah pria itu membuat Jaebum jatuh ke tanah sementara para penonton bersorak.

Jisoo meludah darah dari mulutnya sebelum dia berbalik dan mulai berjalan keluar tetapi Jaebum bangkit dan berlari ke arahnya lagi. Jaebum membalikkan tubuh Jisoo. Dia hendak memukul Jisoo tetapi Jisoo menghindarinya, satu tangannya sebelah kiri ingin memukul tetapi Jisoo juga menghindarinya. Dan menghadiahi Jaebum dengan pukulan di pelipisnya.

"Bajingan!" Umpat Jaebum, menggelengkan kepalanya. Mereka saling meraih lengan satu sama lain sambil mata menatap dengan tajam.

"Apa yang kau lakukan padanya malam itu? Apa kau menidurinya? Dan malam ini??" Jaebum berkata dengan keras dan emosi.

Jennie tidak ingin percaya bahwa dialah yang mereka perdebatkan.

'Malam itu? Kapan? Apa yang mereka bicarakan?'

"Sudah kubilang aku tidak murah seperti mu."

"Masih ingin bilang kau lebih baik dari siapa pun di sini?? Kau pengkhianat sialan yang mengkhianati temanmu!!" Satu pukulan menyerang Jisoo diikuti dengan pukulan di wajah Jaebum. Pria itu jatuh lagi setelah mendapat tendangan lutut di perutnya. Jisoo berada di atas tubuhnya.

"JANGAN MEMANGGIL KU PENGKHIANAT!" Jisoo berulang kali memukul wajah Jaebum, lagi, lagi dan lagi sampai Jaebum menendangnya dari bawah dan membuatnya jatuh terbaring sebelum Jaebum melakukan hal yang sama.

Wajah mereka berdarah tetapi mereka tidak berhenti. Jennie tidak tahan melihat itu lagi dan dia berlari ke dalam lingkaran sebelum berteriak, "Hentikan, Jaebum!! Kalian akan saling membunuh!" Saat dia menyelesaikan kata-kata itu, dia merasakan tubuhnya gemetar.

Roller Coaster ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang