Dia lagi
Jisoo memang mengingatnya, Jennie. Bagaimana bisa dia bertemu gadis ini lagi setelah beberapa minggu?
"Kita bertemu lagi. Oh my god! Kenapa kamu ada di sini? Kamu pergi ke sekolah kami juga? Oops, tentu saja tidak. Jika kamu di sekolahku, tidak mungkin aku tidak pernah melihatmu. Kenapa kamu ada di sini, hm?" Jennie dengan senyuman di wajahnya meletakkan kedua tangannya di bawah dagunya menunggu Jisoo untuk menjawab.
Jisoo berpikir gadis ini sangat lucu, berpikir bahwa dirinya masih sekolah.
"Bukan urusanmu."
"Eh? Kenapa kasar sekali-"
"Jennie unnie, pesanannnya sudah siap. Apa kau pindah tempat duduk?" Gadis lain dengan nampan burger di tangannya berjalan ke arah mereka dan meletakkan makanan di atas meja.
"Oh, Rosé. Lihat, aku bertemu dengannya lagi!" Jennie memberi tahu.
"Siapa?" Temannya menatap Jisoo sebentar lalu duduk di dekat Jennie dan mulai makan seolah dia tidak peduli.
"Si biker!" Jawab Jennie dengan ceria.
Rosé hampir tersedak makanannya sehingga dia segera menyesap cola-nya.
"Gwenchana?" Jennie dengan lembut bertanya pada Rosé, menepuk punggung temannya.
"Nan-uhuk uhuk...gwenc-"
"Apakah kau tahu bahwa kau tidak boleh menepuk punggung orang yang tersedak?"
Keduanya, kecuali Jisoo menatap ke arah Jaebum yang baru saja kembali entah dari mana, dia duduk di samping Jisoo.
"Kau baik-baik saja, cantik?" Jaebum menjadi seperti Jaebum lagi, pandai menggoda gadis cantik seperti biasanya.
Rosé mendekat ke telinga Jennie dan membisikkan sesuatu padanya.
Alih-alih berbisik, Jennie menjawab dengan keras, "Tidak, aku tidak mengenalnya."
"Apa kalian berdua gadis cantik membicarakanku?" Jaebum tersenyum menggoda, "Hai, namaku Jaebum. Apakah kalian saling kenal? Jisoo?" Jaebum menoleh ke arah Jisoo ketika tidak ada yang menjawabnya.
"Tidak." Ucap Jisoo singkat.
"Kami bertemu tapi kami tidak bisa mengatakan kami saling kenal. Aku bahkan tidak tahu namanya, jika kau tidak memanggilnya..." Kata Jennie.
"Oh?" Jaebun tampak bingung, "Menarik. Bagaimana kalian bisa bertemu? Oh-siapa namamu, cantik?"
"Jennie-"
"Ayo pergi sekarang." Jisoo hampir bangkit dari duduknya tapi Jaebum menghentikannya.
"Pergi ke mana di tengah pembicaraan? Bersikaplah sopan, Jisoo."
'Bersikap sopan-like what the fuck? Kau hanya ingin merayu mereka.'
"Kau benar. Dia agak tidak sopan." Rosé berbicara dengan mulut penuh burger, semua orang bisa tahu dia suka makan.
Jisoo memperhatikan Rosé, "Apa masalahmu?" Dia menatap tajam pada Rosé yang kembali menatapnya.
"Hei hei. Maaf soal itu, cantik. Nikmati makananmu." Jaebum menyuapi Rosé dengan kentang dan dia hanya diam lalu melanjutkan makannya lagi.
"Kenapa kau tidak makan, Jennie?" Jaebum bertanya.
Jennie tersenyum, senyuman yang bisa membuat semua orang jatuh hati padanya, "Tidak apa. Aku datang hanya karena dia bilang dia tidak mau makan sendiri." Dia menatap Jisoo tetapi Jisoo tidak menatapnya kembali, tidak menunjukkan minat.