Chapter 22

2.4K 253 28
                                    

Apa?

"Mama."

"Ya sayang?"

Minju merangkak ke pangkuan mommy-nya, mereka sedang bersantai di sofa sambil menonton TV, "Mana dada?" Dia bertanya.

Jennie menatap si kecil, balita itu menatapnya kembali. Dia mengelus kepala putrinya, "Mungkin di rumahnya. Kamu ingin melihat dada?"

Minju mengangguk, tampak polos.

Sejak Nini kembali, Jisoo juga kembali ke tempatnya tetapi tentu saja dia akan datang kapan pun dia punya waktu. Tetapi gadis kecil itu ingin daddy-nya berada di sini sepanjang waktu sehingga dia terus bertanya pada sang mommy. Jennie memang mengerti bagaimana perasaan Minju. Si kecil tidak tahu apa-apa selain ingin sang daddy ada di sini bersamanya, dan dia merasa kasihan pada putrinya.

'Tunggu sebentar, baby. Mama dan dada mencoba yang terbaik untuk membuat keinginan mu menjadi kenyataan.'

"Apakah kamu ingin menelepon dada?" Tanya sang mommy.

"Yah." Balita itu menjawab dengan sangat cepat dan terlihat senang.

"Okay. Jadi bisakah kamu mengambil ponsel untuk mama?"

Minju bangkit dari sofa untuk meraih ponsel ibunya dan menyerahkannya, "Ini mama."

"Terima kasih." Jennie tersenyum, mengotak-atik nomor Jisoo, "Mama penasaran apa yang sedang dia lakukan." Dia meletakkan ponsel itu di dekat telinganya setelah beberapa dering, dia memberikannya pada si kecil, "Kamu bisa bicara dengannya."

Minju meraih ponsel Jennie dan dengan sabar menunggu Jisoo mengangkatnya. "Dada tidak menantat?" Dia bertanya.

"Tunggu. Dia akan mengangkatnya."

"Sayang?"

"Dada!" Suara bahagia gadis kecil itu terlalu kentara.

"Oh bukan sayang tapi baby? Hai, kamu menelepon dada?"

"Yah-uh tidak...mama..." Minju menatap sang mommy.

"Tanya dada di mana dia." Kata Jennie dengan suara pelan.

Minju menurut, "Dada di mana?"

"Di mana dada? Di luar, baby. Aku sedang di luar. Apa yang kamu lakukan? Apakah mama ada bersamamu?"

"Yah. Tami menonton teleci."

"Kamu sedang menonton televisi? Bagaimana dengan Nini?"

"Nini...menilam tanamanna."

"Oh, dia menyiram tanamannya?"

"Yah--di baton..."

"Okay, umm beri tahu mama dan Nini bahwa dada akan datang okay?"

"Okay!! Minju melindukan dada."

"Dada tahu princess makanya dada pergi ke sana tanpa menunggumu meminta, umm sampai jumpa setengah jam lagi okay?"

"Okay, dada." Balita itu menyerahkan ponsel itu kepada ibunya.

"Chu? Apa kau masih di sana?" Jennie berbicara melalui ponselnya segera setelah dia mendapatkannya kembali, takut Jisoo sudah menutup telepon. Dia mendengar beberapa orang sedang berbicara, dan dia berasumsi Jisoo tidak sendirian di suatu tempat.

"Oh nde."

"Kau ada di mana?"

"Di suatu tempat. Uh, sampai jumpa, Jen. Kirimi aku pesan jika kau ingin aku membeli sesuatu." Dia menutup telepon, dan Jennie mengerutkan kening setelahnya.

Roller Coaster ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang