💙12🍊

371 80 0
                                    

Bubur Ryujin sudah habis. Beomgyu pun membantu Ryujin untuk berbaring.

Tak butuh waktu lama untuk Ryujin tertidur. Dapat Beomgyu lihat wajah pucat gadis itu dan jelas.

Meskipun Ryujin berkata bahwa ini bukanlah kesalahannya, namun tetap saja Beomgyu merasa bersalah. Pasalnya mata Ryujin membengkak, seperti sehabis menangis semalaman.


"Bodoh, Choi Beomgyu," rutuknya pada dirinya sendiri.

Ryujin yang tidur membelakanginya itu tampak tak tenang tidurnya. Pundak gadis itu tampak bergetar. Beomgyu yang melihat itu pun berjalan ke sisi seberangnya agar ia dapat melihat Ryujin dengan jelas.

"Ryujin? Mimpi kah ...?" lirihnya.

Tangan Beomgyu kemudian beralih menyentuh pipi gadis itu, takut-takut makin parah. Tapi sepertinya demamnya sudah agak turun.

Tapi kenapa Ryujin terlihat gelisah?

Hingga beberapa saat kemudian dapat Beomgyu lihat tangan Ryujin menaikkan selimutnya lebih tinggi hingga ke leher.


Ah! Kedinginan!




Beomgyu pun mengambil remot AC di atas nakas dan menaikkan angkanya hingga ia lihat Ryujin yang sudah kembali tenang.






Namun setelahnya, entah mendapat dorongan dari mana, seorang Choi Beomgyu mencium lama poni yang menutupi kening Ryujin sambil berkata,

"Cepat sembuh."

blue orangeade ;c.beomgyu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang