💙36🍊

254 57 5
                                    

Beomgyu membunyikan bel rumahnya. Tak menunggu lama hingga ibunya membukakan pintu untuknya dan ia masuk ke dalam rumahnya itu.


"Loh? Beomgyu? Tadi katanya mau nginep di rumah—"

"Mamah nggak kasih tau Ryujin buat jangan lewat jalan gelap?" potong Beomgyu.

Ibunya tampak mengernyit mendengar pertanyaan Beomgyu, "Udah kok. Kan kamu yang nyuruh?"




Beomgyu menghela napasnya kasar. Kemudian berlalu begitu saja dari hadapan ibunya menuju ke kamarnya.


Beomgyu melempar tasnya kesembarang arah sebelum merebahkan tubuhnya di atas kasur dinginnya. Menutup kedua matanya menggunakan lengannya, mencoba melupakan apa yang harus ia lupakan.


Ryujin. Ryujin. Ryujin.



Beomgyu mencoba tak memikirkan gadis itu di setiap matanya terpejam. Namun nampaknya itu hanyalah angan belaka. Karena buktinya di saat ini pun, di saat ia terpejam setelah seharian dilanda penat dan ingin beristirahat pun, justru pikirannya melanglang buana memikirkan sosok gadis yang sudah lewat 3 minggu tak ia sapa kabarnya itu.


Kehadiran gadis itu benar-benar seperti sebuah warna baru dalam hidup Beomgyu.


Ia yang tadinya hanya menjalani hidupnya dengan berorientasi pada satu sudut pandang, kini perlahan-lahan mulai membuka matanya dan melihat berbagai macam perspektif-perspektif unik lainnya berkat kehadirannya.


Seistimewa itu sosok Shin Ryujin bagi Beomgyu.



Kehilangan gadis itu dari dalam hidupnya benar-benar seperti mimpi buruk yang melandanya tiap malam.

Ia malu. Perasaannya sesak setiap memikirkan bahwa Ryujin selama ini muak dengannya. Ia malu karena ia sempat berpikir bahwa Ryujin juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Seharusnya ia memang menanyakannya sedari awal.



Beomgyu tak dapat mencegah air matanya mengalir jatuh dari sudut-sudut matanya.

Ia rindu Shin Ryujin.



Sumpah demi Tuhan belum pernah Beomgyu jatuh cinta seperti ini seumur hidupnya. Dan saat ini, Shin Ryujin, seorang gadis pertama yang berhasil memasuki hidupnya kini menjadi alasan sesaknya dada Beomgyu di setiap malam.

Gadis itu terlalu berpengaruh bagi Beomgyu 18 tahun. Kehadirannya yang membuat Beomgyu belajar tentang banyak hal.



Tentang bagaimana seorang manusia tak boleh sembarang menilai orang lain, tentang bagaimana seorang manusia menghargai orang lain yang tak memiliki kesamaan dengan kita.





Dan tentang berusaha mengikhlaskan padahal hati masih enggan melepaskan.



Ya, mau tak mau. Rela tak rela.

blue orangeade ;c.beomgyu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang