beomgyu : ryu
ryujin : hai gyu!
ryujin : ada apa?beomgyu : ntar malem sibuk?
ryujin : nggak sih dirumah aja
ryujin : kenapa???beomgyu : gue mau traktir lo makan. boleh??
ryujin : wow! dalam rangka apa?😂
beomgyu : thanks to you hahaha
ryujin : thanks? thank for what?
beomgyu : i'll tell your later if you wanna to
beomgyu : so ... do you?ryujin : of course! i'd love to!!
ryujin : kapan dan dimana??😃beomgyu : di kafe deket sekolah
beomgyu : kelar bimbel gue jemput, ya?ryujin : eh ngga usah ketemuan aja gyuu
ryujin : ini gue juga lagi dirumah somi kok, berapa langkah setsetset, nyampe hehehebeomgyu : hahaha okay then ... see you at 7, ryu:)
ryujin : see you at 7, gyu!^^
Beomgyu menyesap americano-nya sambil melayangkan tatapan pada pemandangan macetnya jalanan di bawah sana. Hp-nya berdering. Beomgyu meraih ponselnya. Sebuah senyuman seketika merekah dari wajah tampannya saat membaca pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.
ryujin : gyuu udah nyampe
beomgyu : naik ke rooftop aja ryu
ryujin : 😉😉!!!
Dan benar saja. 2 menit setelahnya muncullah sesosok gadis yang telah ia tunggu tunggu. Shin Ryujin, dengan balutan jaket tebal dan syal yang mengelilingi lehernya. Membuat gadis itu tampak bulat dan menggemaskan di mata Beomgyu. Entah sudah keberapa kalinya ia merasa tolol karena dahulunya sempat membenci gadis seperti ini.
Ryujin menghampiri Beomgyu dengan senyuman khasnya anak kecilnya. "Gyu, udah lama, ya? Maaf habisnya tadi Somi ngajakin foto-foto dulu ..." ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Beomgyu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tertawa menanggapi Ryujin. "Yuk, duduk."
Beomgyu memanggil pelayan yang saat itu berasa tak jauh dari mereka. Pelayan itu memberikan buku menu kepada Beomgyu dan Ryujin.
"Mau pesen apa, Ryu?" tanya Beomgyu.
Ryujin pun membaca menu yang dibawakan oleh pelayan tersebut dan membelalak saat melihat harga-harga makanan itu.
Butuh waktu lama untuk Ryujin memutuskan pilihan makanannya. Ia tentu harus tahu diri karena sudah ditrkatir oleh Beomgyu. Tapi bagaimana?! Bahkan harga nasi gorengnya saja 3x lipat daripada harga nasi goreng langganan di depan kompleknya.
/Ting!
Notifikasi ponsel Ryujin berbunyi. Ia melirik sejenak ke arah ponselnya yang ditaruhnya di atas meja. Menampilkan nama Beomgyu di layarnya. Ryujin pun melirik Beomgyu di hadapannya yang juga ternyata tengah menatapnya.
Ryujin pun mengecek pesan tersebut.
beomgyu : pesen yang pengen lo makan aja, ryu. nggak apa-apa.
beomgyu : jangan sungkan sama gue?Ryujin kembali menatap Beomgyu dengan tatapan tidak enak. Beomgyu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya menatap Ryujin.
"Saya pesan yang ini, ini, sama ice cream yang ini satu, Mba," Beomgyu kemudian melirik Ryujin, "Ryu?"
"A-ah, saya pesen ini, sama minumnya yang ini aja. Makasih ya, Mba."
Mereka berdua saling berpandangan sepeninggalan pelayan kafe barusan. Lebih tepatnya Ryujin menatap Beomgyu dengan tidak nyaman.
"Gyu, nggak apa-apa? Kayaknya di sini agak mahal deh. Gue belum pernah kesini sebelumnya."
"Nggak papa Ryu, sekali-sekali. Bosen nasi goreng depan komplek mulu, hahaha," ujarnya santai sambil tertawa. "Oh, iya, btw Doctor Strange udah keluar, ya?"
Raut wajah Ryujin langsung bersemangat. "Iya!! Gue baru aja nonton kemarin sama temen-temen gue! Aaahh keren banget, pokoknya lo harus nonton, Gyu!"
Yah kok ... udah nonton ....
"Eh iya btw, lo tiba-tiba banget pengen nraktir gue? Emang makasih buat apa nih hahaha?" tanya Ryujin.
"Lo kan udah bantuin tugas gue minggu lalu. Kalau nggak ada lo, gue pasti masih stuck di kesalahan yang sama sampai sekarang. Kayaknya lo bener, Ryu," tutur lelaki itu.
Ryujin mengernyit. "For what?"
Beomgyu memandang Ryujin tulus. "Terlalu berpatokan sama satu hal aja nggak selamanya baik. Gue belajar banyak dari kata-kata lo. Thanks, Ryu."
Benar, Beomgyu memang belajar banyak dari gadis sembrono itu. Bahwa tetap membuka opsi-opsi lain saat tengah mengerjakan sesuatu juga tak kalah pentingnya dengan berfokus pada satu hal saja. Tak perlu terlalu terkekang dengan satu pilihan. Sebab jika hasil dari satu pilihan itu tak sesuai dengan bayangannya, maka Beomgyu akan sangat kecewa.
Ryujin adalah Ryujin. Seorang gadis plin-plan yang saat mengerjakan apa-apa selalu tetap membuka pilihannya dan cenderung mencoba berbagai macam hal baru. Sehingga apapun hasil yang didapat, gadis itu akan selalu puas dan tak gampang terpuruk.
Lagi-lagi, keduanya merasakan tarikan itu. Seakan ada sebuah tali yang terhubung di antara keduanya. Tali itu semakin memendek dan memendek setiap harinya. Membuat seroang Choi Beomgyu merasa mendekat dan semakin dekat lagi kepada Shin Ryujin setiap harinya pula.
Tarikan yang berasal dari pertolak-belakangan mereka berdua, layaknya sebuah magnet yang berbeda kutub. Saling menarik dengan kuat antara satu dengan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
blue orangeade ;c.beomgyu✔️
Fanfiction[𝐟𝐭. 𝐬𝐡𝐢𝐧 𝐫𝐲𝐮𝐣𝐢𝐧] 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐬𝐚𝐲 "𝐰𝐡𝐚𝐭'𝐬 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐧? 𝐡𝐨𝐰 𝐨𝐧 𝐞𝐚𝐫𝐭𝐡 𝐚𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐬𝐞𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐰𝐡𝐨'𝐬 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐲𝐨𝐮𝐫 𝐨𝐩𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭𝐞?" 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝✅