"Ini gimana? Lo bisa jelasin kenapa akun line gue tiba-tiba ngirim pesan ini ke Beomgyu padahal gue aja nggak tau apa-apa soal pesan ini?" Tegas Ryujin sambil menunjukkan screenshot chat dari Hp Beomgyu kepada Heeseung.
"Ryu ..."
"Jelasin sekarang, Hee. Gue nggak akan motong penjelasan lo, gue mau denger semuanya. Apa maksud lo ngelakuin hal kayak gini? Gue masih ga ngerti—"
"Gue suka sama lo, Ryu."
Ryujin mengerjapkan matanya berkali-kali. Matanya membelalak menatap Heeseung, meminta penjelasan lebih kepadanya.
"Gue selalu ada disaat lo butuh. Dan juga dalam soal apapun kita selalu sepaham, Ryu. Lo pasti tau itu. Gue nggak mau orang kayak dia, yang notabenenya nggak mahamin lu, nggak cocok sama lu, suatu saat nanti bakal nyakitin lu, Ryu.
Ryu, we suits well, don't we? Please, gue nggak mau liat lo nangis dan menyesali keputusan lo sekarang karena pacaran sama dia, Ryu."
Ryujin tercengang mendengarkan seluruh penjelasan Heeseung. Ia memijit kepalanya yang terasa berat tiba-tiba.
"Jadi karena itu? Selama ini tiap gue punya pacar lo selalu nggak suka?" tanya Ryujin yang hanya dijawab sebuah anggukan oleh Heeseung.
Memang, selama ini setiap Ryujin berpacaran, Heeseung selalu saja mengganggunya. Seperti tiba-tiba mengajaknya jalan di saat Ryujin akan pergi berkencan dengan pacar-pacarnya, sampai pernah suatu ketika Heeseung melabrak kakak kelas yang waktu itu sedang mengencani Ryujin karena membuat Ryujin menangis.
Ryujin menarik napasnya panjang,
"Hee, menurut gue perasaan lo ke gue itu not a romantic way. You just acted same like my brother last night. You do love me, but not in romantic way. It's in siblings way. How do you think, Hee?"
Entah mengapa lidah Heeseung seketika terasa membeku. Ia tak pernah memikirkan seperti itu sebelumnya.
"Hee, lo pernah nggak bayangin bakal jalan gandengan tangan, kawin, terus berkeluarga sama gua?"
Pertanyaan blak-blakan yang dilontarkan Ryujin membuat Heeseung membelalakkan matanya terkejut.
Sepertinya Ryujin ... benar.
Dirinya hanya takut bahwa Ryujin, yang sudah dijaganya seperti adiknya sendiri itu sakit. Terlebih karena ia tidak tahu-menahu tentang Beomgyu yang kelewat tertutup itu.
Heeseung menatap Ryujin. "Is he good, Ryu?"
Ryujin dengan mantap mengangguk dan menjawab. "Ya, Hee. Definitely."
"Haah ... but why do you should dating some stone like him? really i don't get it ...."
Mereka kini sedang duduk di bangku perpustakaan. Ryujin tersenyum kemudian meraih tangan Heeseung untuk menggenggamnya sambil berkata,
"Kalau soal masalah, di setiap hubungan juga pasti ada masalah kok, Hee. Tapi gue yakin kok, apapun masalah yang nantinya bakal nimpa kita berdua, kita bisa nyeleseinnya dengan kepala dingin. Gue udah bilang, kan? This far, he's the best. We're a teacher for each other.
Thanks karena udah selalu merhatiin dan jagain gue selama ini, Hee. Lo pasti bakal ketemu cewek yang juga sebaik lo."
HAHAHAHA aku emang gak niat membuat perselisihan besar🤓
KAMU SEDANG MEMBACA
blue orangeade ;c.beomgyu✔️
Fanfiction[𝐟𝐭. 𝐬𝐡𝐢𝐧 𝐫𝐲𝐮𝐣𝐢𝐧] 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐬𝐚𝐲 "𝐰𝐡𝐚𝐭'𝐬 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐧? 𝐡𝐨𝐰 𝐨𝐧 𝐞𝐚𝐫𝐭𝐡 𝐚𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐬𝐞𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐰𝐡𝐨'𝐬 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐲𝐨𝐮𝐫 𝐨𝐩𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭𝐞?" 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝✅