💙13🍊

398 85 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Tak terasa sudah 2 jam Beomgyu menemani Ryujin tertidur saat ini.

Namun Beomgyu tak masalah. Menurutnya, hanya inilah yang dapat ia lakukan untuk menebus kesalahannya. Maka Beomgyu pun hanya membaca webtoon di ponselnya.


Beberapa saat kemudian, Ryujin menggeliat pelan. Gadis itu mengerjapkan matanya, berusaha membiasakan matanya dengan cahaya yang masuk sore itu. Ryujin bangun.

Beomgyu yang sedari tadi duduk di bawah ranjang itu pun segera menyadarinya. Ia beralih mengambil segelas air untuk diberikan pada Ryujin.



"Sudah bangun, ya? Minum dulu."

Ryujin menerima gelas dari Beomgyu dan meminumnya.

"Gue kira lo udah pergi ..."

"Gue nggak pergi."

Sebuah kalimat yang sedikit ... hm, ambigu ....



Dapat Beomgyu lihat wajah Ryujin yang sudah jauh lebih segar daripada sebelumnya itu.
"Masih sakit kepala?" tanyanya.

Ryujin menggeleng, "Nggak. Rasanya kayak udah sembuh semua, cuma masih berat aja, hehehe."

Beomgyu mengangguk, syukurlah.



Ryujin kemudian melirik jam di kamarnya, "Eh, Beomgyu, lo kalau mau balik nggak apa-apa, kok! Udah sore, lagian gue juga udah seger!"

Beomgyu terkesiap. Ah, benar juga. Kenapa ia tak memikirkan perasaan Ryujin, ya? Bagaimana perasaan Ryujin saat mengetahui fakta bahwa orang yang membencinya saat ini ada di dalam kamarnya?

Ryujin pasti risih, tapi gadis itu tak dapat mengatakannya.



Namun, seakan tahu isi pikiran Beomgyu, Ryujin pun menyela,
"Eh— g-gue nggak maksud gitu, kok!!! Serius!!! Gue bukan nggak nyaman sama kehadiran lo, justru gue nggak nyaman karena udah ngerepotin lo ..."

Beomgyu menatap Ryujin kembali, "Gue nggak kerepotan kok, Ryu. Justru gue bantuin lo karena gue ngerasa bersalah."

"Ah— Iya, Beomgyu, nggak apa-apa, kok! Makasih, ya!"

Beomgyu tersenyum, "Sama-sama."


Awkward ...



Ryujin melihat ke sekelilingnya cemas, sedangkan Beomgyu hanya asik memainkan— atau lebih tepatnya membaca Hp-nya.

Dalam hati Ryujin gelisah, kenapa Beomgyu masih belum pergi juga jika ia tak melakukan apa-apa?!




"Em ... Beomgyu?" Beomgyu menoleh padanya.

"Mau nonton film, nggak?" tawar Ryujin.

"Boleh."

"Tau film 'Tuck Everlasting'?"

Beomgyu menggeleng, "Nggak."

"Ini udah lama ada di watchlist gue, tapi genrenya agak fantasi. Mau nonton ini?"

Beomgyu mengangguk, "Boleh."

"Okay!"




Beomgyu tersenyum menatap Ryujin yang meraih laptopnya di samping tempat tidurnya.

"Naik aja, Gyu," ucap Ryujin sambil menepuk sisi kiri ranjangnya yang kosong.


Sambil bergerak naik, Beomgyu berkata, "Pertama kali lo nyebut nama belakang gue."

Ryujin menggaruk tengkuknya yang tak gatal,"Eh? Emang iya? Hehehe."

"Iya, selama ini Beomgyu Beomgyu terus," Beomgyu terkekeh, "panggil santai aja, Ryu, kayak gini."

blue orangeade ;c.beomgyu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang