💙37🍊

274 60 14
                                    

maaf ya spam😭 aku mau update cepet-cepet biar cepet kelar, soalnya ini lagi bikin cerita beomryu baru juga hahaha😭🙏







Beomgyu terbangun di tengah malam. Peluh membasahi wajahnya diiringi dengan napas yang tersengal-sengal.

Ia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, kemudian bangkit dan mendudukkan dirinya perlahan.


Gangguan tidurnya kembali kumat. Dulu, Beomgyu juga memang sering terbangun di tengah malam seperti ini disaat ia sedang stress atau gelisah akan sesuatu. Namun semenjak Beomgyu mengenal Ryujin, seolah bagai kutukan, kebiasaan terbangun tengah malam itu hilang dengan sendirinya.


Dan selama hampir 1 bulan ini juga kebiasaan itu kumat kembali.



Ingin rasanya Beomgyu berlari keluar dari rumahnya saat ini juga untuk berlari ke rumah gadis itu. Berteriak dengan keras di depan wajahnya, bahwa Beomgyu benar-benar merindukannya. Senyumnya, tawanya, dirinya, Shin Ryujin.



Namun terlambat sudah. Kini gadis itu sudah hilang. Hanya tersisa dirinya yang menyedihkan ini meringkuk frustasi di dalam kamarnya sendirian.




Menyedihkan jika mengingat fakta bahwa Beomgyu pernah berpikir ia tak ingin hidup dengan orang lain kecuali bersama Ryujin.

Namun lagi-lagi, situasi ini tak terelakkan. Sebab gadis itu sendiri yang berkata muak akan kehadirannya dan tak ingin diganggunya lagi.

Benar. Bisa-bisanya selama ini Beomgyu merasa begitu percaya diri mendekati seorang Shin Ryujin yang notabenenya not in his class, hahaha.

Overthinking kembali mengganggu pikiran Beomgyu malam ini. Sama seperti malam-malam selama sebulan terakhir ini.


Pasti sulit bagi Ryujin selama ini untuk berpura-pura senang saat bersamanya di saat gadis itu muak dengan dirinya.

Padahal kalau dipikir-pikir lagi, siapa juga yang ingin berpacaran dengan orang yang dulu membenci dirinya? Mana ada. Sudah tentu Beomgyu tak pantas memiliki perasaan pada Ryujin.


Jam di kamarnya menunjukkan pukul 2 pagi. Sungguh Waktu-waktu yang sensitif bagi seorang Choi Beomgyu dan pikiran liarnya.


Maka Beomgyu pun beranjak dari kasurnya. Ia memilih tuk membasuh wajahnya di kamar mandi untuk menyegarkan diri sekaligus berharap dapat membasuh pikiran-pikiran liar di kepalanya juga.


Namun saat ia memasuki kamarnya, ia baru sadar bahwa ada sebuah paper bag yang baru saja ia lihat berada di atas meja belajarnya.

Beomgyu berjalan ke arah meja belajarnya, duduk dan menyalakan lampu belajarnya. Ia melihat isi paper bag itu yang ternyata terdapat sebuah buku catatan di dalamnya.


Punya siapa? batinnya.



Seingatnya sebelum ia tertidur tadi ia tak melihatnya. Apakah ibunya menaruhnya saat ia sedang tertidur?

Tangannya terulur membuka buku catatan itu. Di bukanya halaman pertama yang sudah menampakkan sebuah tulisan di dalamnya.







untuk beomgyu,


gyu, apa kabar? ini ryujin. udah mau satu bulan kita nggak ada kontakan dan gue nggak tahu kenapa lo menghindar dari gue. gyu, lo udah males sama gue ya? kalau iya, nggak papa gyu. gue padahal nggak akan gangguin lo kaya gini lagi asalkan lo bilang baik-baik sama gue.

gyu, gue minta maaf karena selama ini udah nyusahin lo. gue berisik, lo pasti risih sama gue ya? gue seharusnya lebih sadar diri lagi. gue minta maaf.

gue tulis surat ini cuma supaya perasaan gue lega aja kok gyu. gue nggak apa-apa kalau lo nggak mau temenan lagi sama gue, nggak usah khawatir^^

masalah kucing, kalau lo keberatan rawatnya, tinggalin aja mereka di tempat pertama kali kita bawa mereka pulang. gue bakal ngerawat mereka di rumah abang gue, lo nggak perlu ngerasa enggak enak kok. gue bakal ngecek kesana tiap sore, jadi tinggalin aja kapan pun lo ngerasa udah nggak sanggup buat ngerawatnya ya gyu.

makasih buat semuanya.


salam, ryujin.












bisa rujuk egk yh,, xixixi | ͡ᵔ ﹏ ͡ᵔ |

blue orangeade ;c.beomgyu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang