blue orangeade ;c.beomgyu✔️

💙30🍊

beomgyu : ryu
beomgyu : udah bangun?
beomgyu : bangun dulu ryu, sekolah

Beomgyu memasukkan handphone-nya ke dalam kantong celananya, kemudian mengambil tasnya dan keluar dari kamarnya berjalan menuruni tangga.

"Pagi Mah, Pah."
Sapanya pada kedua orang tuanya yang tengah menyantap sarapan di meja makan. Beomgyu duduk di seberang ibunya. Ikut menyantap sarapan yang disajikan di hadapannya itu.

"Gimana ujianmu kemaren, Gyu? Lancar aja?" tanya ayahnya di sebelahnya.

Beomgyu mengangguk sambil mengunyah toast-nya, "Lancar."

"Pacarmu itu gimana?"

"Pft—"

Beomgyu tersedak mendengar pertanyaan spontan yang dilontarkan ayahnya itu. Ibunya menyodorkan segelas air yang langsung diteguknya tanpa basa-basi.

"Pacar apaan sih, Pah." jawab Beomgyu setelah ia menghabiskan air minumnya.

"Loh? Yang itu tuh loh, yang sering ke rumah. Ya kan, Mah?"

Tampak ibunya hanya tersenyum meladeni ayahnya itu.

"Aku sama Ryujin cuma temen kali." ucap Beomgyu berusaha santai menanggapi ayahnya. Walaupun sedikit-sedikit merasa senang karena orang tuanya membicarakan Ryujin seperti ini.

Ayahnya memasang wajah menggoda dan menyenggol lengan Beomgyu, "Halah, temen apa temen???"

Beomgyu tak menyahut. Ia tahu bahwa jika ayahnya sudah menggodanya maka tak akan berakhir semudah itu. Maka dari itu, ia pun memutuskan untuk menyudahi makannya saja dan berpamitan untuk berangkat sekolah.

Waktu masih menunjukkan pukul 6:30, dan jarak rumahnya dari sekolah juga hanya 15 menit. Namun karena Beomgyu tak suka keramaian, maka ia selalu datang di saat sekolahnya masih sepi alias tak ada orang. Terlebih lagi, ada sesuatu yang ingin ia lakukan juga saat ini.

Beomgyu mengeluarkan motornya sport hitamnya dari garasi kemudian mengeluarkan ponselnya. Ia mengecek roomchat-nya dengan Ryujin, namun tak ada tanda-tanda bahwa pesannya telah dibaca oleh gadis itu. Padahal tadi malam gadis itu sendiri yang meminta kepada dirinya untuk membangunkannya.

Beomgyu mencoba menelepon gadis itu. Setelah percobaan yang ke-3, barulah teleponnya membuahkan hasil.
"Halo, Ryu?" panggil Beomgyu.

"Mmm ..."
Tak ada sahutan. Hanya terdengar gumaman dari seberang telepon.

"Ryu? Udah bangun belum? Chat gue belum di bales?" ucap Beomgyu lagi meski tahu bahwa dirinya tak dijawab sedari tadi.

"...."

"Ryu??"

"gROOOKK~ shrrkkk ... GROOOKK ...."

Beomgyu terkejut. Ia kira dirinya salah dengar mendengar Ryujin yang mendengkur, tapi ternyata telinganya tidak salah. Ryujin memang mendengkur di seberang telepon itu.

Beomgyu mematikan mesin motornya yang sebelumnya ia nyalakan agar bisa mendengarkan suara dengkuran itu dengan lebih jelas.

Senyuman lebar menghiasi wajahnya di pagi hari ini. Membayangkan bagaimana wajah Ryujin yang tengah mendengkur saat ini. Pasti manis, pikirnya.

Semakin lama suara itu semakin membesar. Hingga Beomgyu sudah tidak tahan, dan akhirnya tawanya meledak.

"Hng?"
Terdengar gumaman Ryujin yang nampak terbangun akibat suara tawa Beomgyu.

Beomgyu mengusap air matanya yang keluar akibat menertawakan Ryujin barusan, "Ryu? Udah bangun?"

Nampak belum tersadar sepenuhnya, Beomgyu mendengar gumaman Ryujin di seberang sana,
"Siapa sih ..."

Sambil menahan tawanya, Beomgyu menjawab, "Ini gue, Ryu. Beomgyu."

"...."

"...."

"B-b-beomgyu???? H-hai, Gyu????"

"Hai, Ryujin. Udah bangun?" Beomgyu menahan gemasnya.

"Eh? S-sudah dong, Gyu, sudah daritadi malahan hehehe!!!" ujar gadis itu tanpa mengetahui bahwa Beomgyu mendengar dengkurannya selama masih tidur, "B-btw ada apa nih? Kok tumben nelpon pagi-pagi?"

"Tadi malem kan lo minta bangunin?"

"O-oh iya juga ya ... thanks Gyu!"

"Iya. Yaudah kalau gitu sekarang mending lo siap-siap. Biar pas gue dateng kita langsung berangkat."

"Oke .... Eh— Hah?!! Apa???"

"Berangkat sekolahnya bareng. Gue jemput."

"K-kok tiba-tiba???"

"Habis lo lucu."

"H-hah?? G-gimana, Gyu???"

"Siap-siap dulu, Ryu. Ntar habis panasin motor sama isi bensin gue otw. Kira-kira jam 6 lewat 10 gue sampai ya. See you soon, cantik."

Tit—

Dan sambungan itu pun terputus bersamaan dengan seorang Shin Ryujin yang ngebut bangkit dari kasurnya buat siap-siap turun ke sekolah.