blue orangeade ;c.beomgyu✔️

💙14🍊

"Gue?" tunjuk Ryujin pada dirinya sendiri. Beomgyu mengangguk.

"Gue suka film-film thriller, sih. thriller, action, misteri!" ucap Ryujin semangat.

"Contohnya?"

"Us, Zodiac, Silence of the lambs, John Wick, Insidious!"

Beomgyu mengangguk-angguk. Siapa sangka gadis secerah Shin Ryujin memiliki selera segelap dan sesadis itu. Ckckck.

Saat sedang asik berbincang, tiba-tiba dari luar kamarnya ramai terdengar suara orang-orang. Lebih tepatnya, suara teman-teman mereka yang sudah kembali.

Keduanya serempak menoleh pada jam dinding dan melihat, pantas saja, ini sudah jam 5! Saking asiknya berbincang, keduanya bahkan sampai lupa dengan fakta bahwa mereka berdua adalah orang yang baru akrab beberapa jam yang lalu.

Beomgyu kalang kabut. Bagaimana caranya ia keluar dari sana di saat koridor saja sedang ramai orang? Ia harus segera keluar dari sana sebelum teman-teman Ryujin datang.

Hingga sebuah ketukan pintu terdengar. Beomgyu pun reflek bersembunyi di bawah kolong tempat tidur Ryujin.

"W-winter? Masuk aja, Win!" sahut Ryujin dari sana.

Namun tak ada sahutan, berarti bukan Winter, pikir Ryujin.

Ryujin pun turun dari ranjangnya untuk membukakan pintu itu setelah ia memastikan bahwa Beomgyu tak terlihat di bawah sana.

Dan nampaklah seorang pemuda yang lebih tinggi darinya di depan pintu itu dengan tangan yang menenteng sebuah bungkusan.

"Ryujin, Gue denger lo lagi sakit?" tanya lelaki di depan pintu itu sambil menyodorkan bubur bawaannya.

Lee Heeseung.

"Eh, Heeseung? Iya, hehehe. Cuma demam biasa doang, kok. Kecapean dijalan kemarin. Ini juga udah enakan banget."

Heeseung mengangguk kemudian menyodorkan tangan kanannya yang menenteng sebungkus bubur.

"Gue bawain bubur. Jangan lupa dimakan, ya?"

"Siap!" ujar Ryujin sambil menyambut bubur dari tangan Heeseung. Diam-diam netranya mengedar ke arah belakang Heeseung. Sangat ramai sekali teman-teman sekelasnya berlalu lalang, maka tidak mungkin Beomgyu melewati koridor itu untuk keluar dari kamarnya.

"Lo sendirian? Winter belum balik, ya?"

"Iya, bentar lagi juga dateng kayaknya."

"Yaudah, kalau gitu gue tinggal ke kamar ya, Ryu. Lo sendirian nggak apa-apa kan?"

Ryujin mengangguk meyakinkan, "Iya, santai!"

"Kalau butuh apa-apa telepon gue aja."

"Iyaaa!"

Cklek.

Ryujin pun menutup pintu kamarnya dan menghela napasnya. Ia segera menghampiri Beomgyu yang masih berada di bawah tempat tidur.

"Gyu, ayok buruan!" ucap Ryujin.

Beomgyu keluar dari tempat persembunyiannya. Ryujin dengan tergesa-gesa menarik tangan Beomgyu ke depan jendela kamarnya, dan membukanya.

"Jangan bilang ..." tebak Beomgyu.

"Cepet, Gyu! Koridor rame banget! Bentar lagi Winter balik!" Ryujin pun mendorong-dorong punggung lebar Beomgyu agar lelaki itu cepat keluar dari kamarnya melalui jendela di hadapan mereka.

Ya benar, jendela.

Beomgyu sedikit kesulitan karena jendelanya itu berbentuk segi empat kecil, sedangkan sebelah kaki Beomgyu yang panjang itu masih menyangkut di dalam kamar Ryujin. Kepala dan tubuhnya terhantup sana-sini akibat Ryujin yang mendorongnya tergesa-gesa.

"A-aduh duh, Ryu, pelan-pelan ..." cicit Beomgyu saat kepalanya berulang kali menghasilkan suara jedug akibat jendela itu.

Saat berhasil keluar dari kamar Ryujin, Ryujin refleks mengelus pelan kepala Beomgyu sambil berkata, "Maaf, Gyu! Thanks for today, ya! See you /later!"

Dan jendela itu pun tertutup rapat bersamaan dengan seorang gadis yang Beomgyu yakini teman sekamar Ryujin memasuki kamarnya.

"See you later."

💙🍊💙🍊

"Weh! Dari mana aja lu, Gyu?" adalah pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh Yang Jeongin begitu melihat Beomgyu yang memasuki kamar mereka.

"Nyari makan," bohong Beomgyu.

Tampak yang dibohongi hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, percaya.

"Kenapa lu balik duluan tadi?" kali ini tanya Jaehyuk.

"Males aja."

"Yeuu, kebiasaan di rumah mulu sih! Sekalinya diajak hangout jadi cabut duluan, kan! Nggak seru lu!"

Beomgyu hanya mengendikkan bahunya tak peduli. Ia berbaring di kasurnya, menjadikan lengannya sebagai bantalan dan menatap langit-langit kamarnya.

"Lee Heeseung siapanya?"