"Pelan-pelan, Ryu!"
Ryujin berlari segera setelah ia turun dari motor Heeseung. Ia menyusuri kediaman mewah yang sudah familiar baginya itu. Yah, apalagi kalau bukan rumah Beomgyu.
Segera setelah tiba di depan pintu rumah itu, Ryujin sedikit merapihkan penampilan dan membenarkan tali tasnya yang turun akibat berlari tadi. Ia membunyikan bel.
Tak lama kemudian, sebuah notifikasi dari Hp Ryujin berbunyi.
pacar gantengku (♡°▽°♡) : ryu itu kamu?
ryujin : iyaaaa
pacar gantengku (♡°▽°♡) : buka aja ryu. masih inget dulu aku pernah kasih tau sandinya?
ryujin : ingettt
ryujin : tapi ya masa iya🤕pacar gantengku (♡°▽°♡) : nggak apa-apa ryu. nantinya kan juga bakal jadi rumah kamu
ryujin : ih!!!!
ryujin : yaudah ini aku buka yaa pintunya🤕pacar gantengku (♡°▽°♡) : iyaa sayang
Ryujin memasukkan kata sandi sesuai dengan yang dahulu Beomgyu pernah beritahukan kepadanya. Yaitu tanggal pernikahan orang tuanya.
Setelah membuka pintu, Ryujin segera menutup rapat pintu itu hingga kembali terkunci otomatis.
Ia naik menyusuri tangga hingga sampai di depan pintu kamar Beomgyu. Ia mengetuk pintu kamar berwarna abu-abu itu sebelum masuk karena terdengar sahutan dari dalam sana.
Entah mengapa hati Ryujin mendadak sakit saat melihat penampilan Beomgyu yang acak-acakan itu. Kantong matanya menghitam, menandakan bahwa pria itu tidak cukup tidur tadi malam. Bibirnya yang kering dan pecah-pecah serta wajahnya yang pucat itu tampak mengenaskan.
Jika saja mata Beomgyu merah, maka penampilannya sudah persis seperti seorang pemakai narkoboy, pikir Ryujin sembarangan.
Ryujin duduk di pinggir kasur Beomgyu. Beomgyu juga tengah duduk bersandar di kepala ranjangnya.
"Gyu ... kok kurus banget ...."
"Masa?"
Tambah sedihlah Ryujin saat mendengar suara Beomgyu yang menjadi parau akibat sakit itu. Hingga sesekali pria itu harus batuk untuk membersihkan tenggorokannya.
"Ke sininya jalan?" tanya Beomgyu melihat rambut Ryujin yang awut-awutan dan tampak sehabis berkeringat. Tangan kanannya beralih naik untuk merapihkan rambut gadis itu.
"Nggak, nebeng Heeseung naik motor. Mau cepet."
"Kok keringatan?"
"Tadi lari."
Senyuman Beomgyu mengembang. Lelah berbasa-basi, kini kedua tangan Ryujin beralih menyentuh kedua sisi wajah kekasihnya itu,
"Gyu, aku sedih kamu jadi begini. Kemarin sih nggak dengerin aku, kan udah dibilang boleh makan pedes, asal jangan terlalu sering sama kebanyakan. Lagian kemarin mikir apa sih kalap banget kepikiran mau makan richeese level 5 sampai 3 cup sendirian? Nggak biasanya deh kamu."
Sudah gila agaknya Beomgyu. Semua rasa sakitnya dalam sekejap hilang hanya dengan sentuhan tangan Ryujin di wajahnya. Beomgyu ikut memegang tengan Ryujin yang tengah menyentuh wajahnya.
"Habis nonton Tanboy Kun. Ngiler banget, Ryu ... kemarin sih kamu diajakin malah nggak mau."
"Kemarin kan aku ada kerkel ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
blue orangeade ;c.beomgyu✔️
Fanfiction[𝐟𝐭. 𝐬𝐡𝐢𝐧 𝐫𝐲𝐮𝐣𝐢𝐧] 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐬𝐚𝐲 "𝐰𝐡𝐚𝐭'𝐬 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐧? 𝐡𝐨𝐰 𝐨𝐧 𝐞𝐚𝐫𝐭𝐡 𝐚𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐬𝐞𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐰𝐡𝐨'𝐬 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐲𝐨𝐮𝐫 𝐨𝐩𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭𝐞?" 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝✅