Sudah 3 jam Beomgyu datang dan menunggu di bangunan kosong dan lusuh ini seorang diri. Tidak, Beomgyu tidak datang untuk mengembalikan anak kucingnya, melainkan untuk menghadapi gadis itu secara langsung.
Ya, setelah semalaman memikirkannya, akhirnya Beomgyu memutuskan untuk datang dan berbicara langsung saja. Sebenarnya ia pun benar-benar tidak paham dengan semua yang Ryujin katakan di dalam surat itu, karena itu sangat kontras dengan pesannya yang juga gadis itu kirim 3 minggu yang lalu.
Maka dari itu, setelah mempersiapkan diri terlebih mentalnya, Beomgyu pun memutuskan untuk datang ke tempat ini sesuai dengan yang gadis itu sebutkan.
Namun tak ada siapa-siapa di sini.
Padahal Beomgyu sengaja datang lebih awal karena dirinya tak tahu persis waktu 'sore' yang dimaksudkan oleh gadis itu di dalam suratnya. Maka Beomgyu sudah berada di dalam bangunan itu sejak pukul 3 sore, hingga sampai detik ini jam menunjukkan pukul 6 petang, masih belum ada tanda-tanda kedatangan gadis itu.
Langit mulai menggelap. Beomgyu menyerah. Ia berdiri dari tempat duduknya dan mengibaskan celananya yang penuh debu akibat duduk di atas semen.
Baru saja menuruni tangga bangunan lusuh itu, betapa terkejutnya ia saat mendapati seorang lelaki yang tampak beberapa tahun lebih tua darinya itu tengah naik ke tangga tempat ia berdiri saat ini.
"Lo Beomgyu?" rahangnya tiba-tiba saja mengeras dan tangannya mengepal untuk sebuah alasan yang Beomgyu tak tahu jawabannya.
Maka Beomgyu hanya mengangguk menghadapinya. Tampak lelaki di hadapannya itu berdecak sambil memalingkan wajahnya malas, "Mana kucingnya?!"
"Hah?"
"Gue bilang mana kucingnya? Tuli?!" sahutnya ngegas.
"Lo siap—"
"Kepo banget lo, udah nyakitin adek gua juga?? Cepet nggak mana kucingnya?! Ryujin nyuruh gua kesini cuma buat jemput kucingnya doang gausah basa-basi!!"
"Ah ... R-ryujinnya mana, Kak?"
"Ryujin lagi sakit puas lo?! Puas lo nyakitin adek gue hah?! Puas nggak?!!" ujarnya tiba-tiba sambil menarik dan mendorong kaus Beomgyu.
Bingung Beomgyu harus apa. Ia tak diberikan waktu untuk mencerna setiap perkataan yang dilontarkan oleh lelaki di hadapannya ini, sedangkan lelaki di hadapannya ini terus-terusan berteriak, memaki dan membentaknya sedari tadi.
Ditambah lagi lelaki yang mengaku sebagai kakak dari Ryujin ini menyebutkan bahwa Ryujin sedang sakit. Pikirannya mendadak jadi berantakan.
"Jadi sekarang Ryujin ... ada di mana?"
"Ya di rumah lah, kan lagi sakit gua bilang!"
"Gua boleh ikut nggak, kak? Mau jenguk Ryujin?" pinta Beomgyu sedikit memelas saat melihat sebuah mobil yang terparkir di depan bangunan itu. Menandakan bahwa pria itu membawa mobil.
Lalu tampak lelaki di hadapannya ini mendecih membuang wajahnya, "Enak aja. Lo kalo mau jenguk adek gua, jalan kaki sono! Inget ya, jalan kaki. Jangan harap lo bakal gue bukain pintu kalo naik kendaraan."
Dan sepersekian detik kemudian Beomgyu ditinggalkan begitu saja di dalam bangunan usang itu di saat keadaan sudah menggelap seluruhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
blue orangeade ;c.beomgyu✔️
Fanfiction[𝐟𝐭. 𝐬𝐡𝐢𝐧 𝐫𝐲𝐮𝐣𝐢𝐧] 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐬𝐚𝐲 "𝐰𝐡𝐚𝐭'𝐬 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐧? 𝐡𝐨𝐰 𝐨𝐧 𝐞𝐚𝐫𝐭𝐡 𝐚𝐫𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐬𝐞𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐰𝐡𝐨'𝐬 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐲𝐨𝐮𝐫 𝐨𝐩𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭𝐞?" 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝✅