💙25🍊

354 71 3
                                    

Tak lama setelahnya, Ryujin kembali ke ruangan kucing itu. Berusaha mengendalikan dirinya untuk tidak memikirkan apa yang baru saja terjadi. Ia kembali duduk di hadapan para anak kucing, namun sedikit menjaga jarak pada Beomgyu.

Tak lama kemudian pintu kamar diketuk. Beomgyu berdiri untuk membukakan pintu kamar itu. Sesosok wanita paruh baya masuk ke dalam ruangan itu sembari membawakan 2 gelas minuman serta beberapa toples camilan.

Wanita itu sangat mirip dengan Beomgyu, sehingga Ryujin menyimpulkan bahwa wanita itu sudah pastilah ibunya Beomgyu. Ryujin pun melemparkan senyumannya pada wanita itu.


"Halo Cantik~"

"Eh, halo Tante ..."

"Siapa namanya?" tanya wanita itu ramah kepada Ryujin.

"Ryujin, Tante, hehehe."

"Oh ... Ryujin ..." wanita itu tampak mengangguk-angguk sambil bersitatap pada Beomgyu dengan senyuman yang tak dapat diartikan oleh Ryujin.

"Ryujin, ini dimakan ya camilannya. Di sini ada banyak camilan tapi nggak ada yang makan ujung-ujungnya selalu dikasihin ke tetangga. Dimakan ya, sayang." Ucap wanita paruh baya itu sambil menurunkan toples camilan dari nampan.

"Makasih, Tante!"

"Cantik banget," ucap ibu Beomgyu sambil mencubit kecil pipi Ryujin gemas, "nanti pulangnya minta antar Beomgyu aja, ya."

Ryujin kemudian melirik ke arah Beomgyu yang dihadiahi anggukan kecil oleh Beomgyu. "Iya, tante."

"Makasih ya, Mah." ucap Beomgyu yang hanya dibalas tepukan di lengannya oleh ibunya. Ibunya kemudian kembali meninggalkan mereka berdua di sana. Beomgyu kembali duduk di sisi Ryujin.



"Gyu?" Panggil Ryujin. Beomgyu menoleh.

"Lo kalo mau datengin temen lo di kamar lo, nggak apa-apa, datengin aja. Jangan nggak enak  sama gue ya, Gyu." ucap gadis itu.

"Iya, Ryu. Gue emang lagi pengen main kucing juga kok."

Modus. Padahal kalau nggak ada Ryujin juga Gyu & Ryu cuma sekedar dikasih makan doang.



Ryujin mengeluarkan hand sanitizer yang dibawanya dan membersihkan tangannya sebelum menyantap kue yang dibawa oleh ibunya Beomgyu barusan.

Mungkin memang karena sifat Ryujin yang doyan ngemil, maka ia pun memberikan reaksi yang heboh terhadap kue yang tengah dimakannya itu.

"Hum~! Gyu, enak banget loh?! Ini beli? Beli di mana?"

Beomgyu terkekeh, "Nggak beli, tapi dikasih sama temen kerja papa. Nanti gue tanyain deh ya?"

"Hum!"

Beomgyu melihat Ryujin yang menikmati gigitan demi gigitan kue itu, dan lagi-lagi tertawa.

"Bawa aja kuenya, Ryu."

"Eh? Serius lo?" anggukan Beomgyu membuat senyuman Ryujin mengembang.

"Thank you, Gyu!"





Beomgyu bingung. Ryujin ini sangat cerah. Sifatnya dan sifat gadis itu sudah jelas berkebalikan 180 derajat. Tapi bagaimana ia yang notabenenya 'datar' bisa merasa seperti tertarik dengan gadis 'cerah' di hadapannya ini?

blue orangeade ;c.beomgyu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang