💙33🍊

257 57 11
                                    

[Masih di hari yang sama sama di chapter terakhir]

"Ryu, lo bisa temenin gue nggak?"


Seketika Ryujin yang tengah membereskan tasnya untuk bersiap pulang itu pun menoleh, "Kemana?"

"Beli bahan-bahan buat tugas barusan."

Ryujin tampak berpikir sebentar, "Kapan?"

"Sekarang."

"Eh?" Ryujin sedikit memiringkan kepalanya, "kayaknya kalau sekarang nggak bisa deh, Hee. Gue udah ditungguin sama Beomgyu, hehehe."


Baru saja Ryujin hendak berjalan melewati Heeseung, kini tangan pria itu beralih mencekal pelan lengan Ryujin, mencegah gadis itu pergi.

"Ryu, please? Lo tau kan gue paling nggak bisa nunda-nunda tugas?"



Sebenarnya Ryujin bingung. Kenapa Heeseung tiba-tiba memintanya seperti ini? Padahal biasanya Heeseung tak pernah seperti ini sebelumnya.

Namun karena Ryujin merasa tidak enak untuk menolak, juga dirinya tahu diri bahwa ia selalu menyalin tugas pria itu, maka ia pun sedikit menimang-nimang ajakan pria itu. Karena ia juga tidak enak jika harus pergi meninggalkan Beomgyu yang sedari tadi sudah memberikan kabar tengah menunggunya di parkiran belakang sekolah itu.




Melihat Ryujin yang tampak menimang-nimang ajakannya, tanpa basa-basi Heeseung segera menarik lengan Ryujin untuk berjalan di depannya sambil mendorong kedua bahu gadis itu tersebut dari belakang.

"Eh, bentar deh, Hee. Gue kasih kabar ke Beomgyu dulu—"

Belum selesai Ryujin berbicara, Heeseung sudah menarik lengan gadis itu mengajaknya berlari menyusuri koridor sekolah mereka yang sudah sepi. Membuat Ryujin secara refleks menyimpan Hp-nya agar tak terjatuh di saat mereka berlari tadi.




"Hee! Aduh, duh! Hee, kenapa sih?" ucap Ryujin yang tak mengerti sebenarnya apa yang Heeseung coba lakukan.

"Takut ketinggalan bus. Yuk, tuh kan udah dateng busnya." Heeseung kemudian menuntun Ryujin dari belakang untuk menghampiri bus tersebut.




Pandangannya kemudian teralihkan pada sesosok pria yang tengah bersandar pada motor sport-nya di parkiran itu, sosok yang ia dan Ryujin baru saja lewati.

Sosok itu tampak juga tengah memperhatikan dirinya dan Ryujin yang saat ini tengah menyusuri lapangan sekolah dengan raut wajah yang tak dapat dijelaskan.


Tak akan ia biarkan Ryujin jatuh ke orang yang salah. Heeseung tahu, bahwa tak ada lagi orang yang dapat mengerti Ryujin selain dirinya.



💙🍊💙🍊


Sesampainya di toko buku, Heeseung dan Ryujin berkeliling mencari peralatan yang kira-kira akan dibutuhkan untuk mengerjakan tugas penelitian mereka. Ya, karena mereka berdua juga satu kelompok.


Ryujin kemudian iseng meminta Heeseung untuk memfotokan dirinya yang seakan-akan tengah membaca buku itu dari belakang. Tentu saja dengan senang hati Heeseung menerima permintaannya.


Namun saat tengah memfokuskan kameranya pada Ryujin, tiba-tiba sebuah notifikasi muncul di  ponsel gadis itu. Heeseung menarik bar notifikasi ponsel Ryujin, dan membaca nama pengirim pesan tersebut.






beomgyu (◕‿◕) : ryu? udah pulang?
beomgyu (◕‿◕) : gue kayaknya tadi ngeliat orang mirip lo keluar gerbang. apa gue salah liat ya?

beomgyu (◕‿◕) : ryu hujan. gue udah pulang duluan. gue ada di rumah sekarang.

beomgyu (◕‿◕) : ryu kalau ternyata lo belum pulang chat gue aja ya? nanti gue jemput kesana.




Heeseung sedikit melirik Ryujin sesaat sebelum memutuskan untuk mengirimkan pesan di ponsel gadis itu secepat mungkin tanpa sepengetahuan empunya. Ia kemudian dengan cepat menghapus pesan-pesan tersebut. Tinggal menyisakan chat-chat dari Beomgyu beberapa jam sebelumnya saja.







ryujin : tolong jgn ganggu hidup gw bisa gk sih? gue sbnrnya slama ini muak sm lo tp lonya gaprnh tau diri. gw risih sama lo, gak paham? tolong tinggalin gw sendiri.
[read]







hahahaha! /trtawa jahat ᕙ (͡°‿ ͡°)ᕗ

blue orangeade ;c.beomgyu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang