Seseorang

5 1 0
                                    

"Maksud lu?" Tanya Jungkook yang tiba-tiba merasa penasaran dengan arah pembicaraan Hana.

Seketika Hana menutup matanya sembari merutuki dirinya sendiri, bagaimana bisa ia seceroboh itu mengatakan mengenai perkaranya dengan si gadis berambut cokelat itu.

"Udah lupain aja, ngomong-ngomong udah jam segini, jadwal lu udah kelar apa hari ini?" Ujar Hana mengalihkan pembicaraan.

Merasa Hana berusaha mengalihkan pembicaraanya, Jungkook lantas berjalan mendekati meja tempat Hana berada, pria itu meletakkan kedua telapak tangannya di sisi kiri dan kanan laptop Hana, "Jangan ngalihin pembicaraan Hana sayang, apa yang sebenarnya terjadi antara lu sama tu cewek rambut coklat?" Tanya Jungkook dengan nada amat mengintimidasi.

Posisi Hana dan Jungkook kini benar-benar dekat, tak jarang Hana bahkan bisa merasakan hembusan nafas berat Jungkook menerpa ujung kepalanya, nampaknya pria itu benar-benar sangat ingin tau apa masalahnya.

"Mundur dulu, nanti gue jelasin." Kata Hana agak lirih.

Kali ini Jungkook menurut, ia lantas mundur beberapa langkah bahkan duduk di sebuah kursi beroda yang ada di dekatnya.

"Dia Angelica La Rexia, lu pasti tau dia lah, pemilik butik terbesar kelima di Korea, keluarganya kaya raya dan berpendidikan…"

"Han, gue ngga peduli mau dia dari keluarga kerajaan Inggris kek dari keluarga kerajaan Arab kek, yang gue mau tau apa urusan dia sama lu!" Potong Jungkook yang sudah tidak sabar.

Hana bangkit dari duduknya, ia melipat kedua tangannya di depan dada, kemudian berjalan mendekati Jungkook sembari melanjutkan ceritanya, "Dulu jaman masih kuliah, gue sama dia temen deket, deket banget malah karena even though dia dari keluarga terpandang sedangkan gue ngga, dia tetep mau berteman sama gue, sampai one day, gue tau tujuan dibalik dia yang bersedia temenan sama gue, dasar gue yang bodoh emang, gue nganggep dia tulus temenan sama gue ternyata dia temenan sama gue karena dia mau jiplak semua design gue yang gue siapin buat seleksi ikut event Seoul Fashion Week waktu itu, singkat cerita dia berhasil kan buat jiplak semua design gue dan mulai produksi padahal gue sendiri waktu itu masih milih design mana yang mau gue daftarin buat event itu, tapi ya mungkin Dewi Fortuna berpihak ke gue atau gimana tapi panitia seleksi event itu nolak semua karya Angel bahkan karya-karya itu di bilang aneh." Jelasnya.

Hana menatap Jungkook sekilas, pria itu masih tampak fokus mendengarkan ceritanya, "Hari itu juga dia datang ke gue, dia marah ke gue, dia maki-maki gue karena hal itu, ofcourse gue ngga terima dong, udah nyolong karya gue, gue masih dimaki-maki, akhirnya adu mulutlah gue sama Angel, Angel ngga terima dan dia minta ortunya buat ngurus supaya gue di DO dari universitas waktu itu, untungnya atas pertimbangan dosen pembimbing gue dan beberapa dosen lain, gue ngga jadi di DO ditambah itu…" Jungkook mengikuti arah telunjuk tangan Hana, "Gue pernah beberapa kali menang dalam ajang lomba design kostum untuk event besar, sialnya sampe sekarang dia masih dendam sama gue dan dia ngancem bakal hancurin gue di Night After Fashion Show nanti, jujur aja gue ngga takut sama sekali sama ancaman dia karena event ini nanti penjagaanya ketat banget dan semua hal masuk dalam penilaian juri jadi kalau dia berani curangpun dia sendiri yang bakalan rugi."

Jungkook menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, dahinya mengkerut pertanda ia tengah berpikir keras, "Intinya dia iri nih sama lu dan semua dendam di masa lalu itu makanya dia kayak gitu sama lu? Tapi selama ini gue ngga pernah tau kabar buruk tentang dia even itu cuma di medsos? Image dia lumayan tuh, apalagi dengan embel-embel pemilik butik ternama, so…?"

Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang