Prepare

2 0 0
                                    

3 hari sudah Hana berada di rumah, sebenarnya gadis itu sudah risih sekali ingin keluar rumah dan pergi ke butiknya guna menyiapkan segala sesuatu untuk acara Seoul Fashion Week namun Jungkook melarangnya dan meminta istrinya itu untuk tetap di rumah paling tidak selama 3 hari.

Maka atas dasar tidak ingin ribut dengan suaminya, ia menurut dan tetap tinggal di rumah walau ia sudah mulai mengerjakan pakaian yang akan ia tampilkan saat event nanti, ia juga sudah meminta pegawainya untuk masuk dan membeli beberapa bahan yang akan ia jahit menjadi baju, semua ia kerjakan dari rumah dan berjalan sesuai rencana.

Jam menunjukkan pukul 09.00 dan Jungkook sudah berangkat ke kantor agensi guna mengatur kembali jadwalnya yang berantakan pasca kecelakaan yang dialaminya beberapa minggu lalu, sebelum berangkat tadi ia sudah mewanti-wanti istrinya agar tidak keluar rumah dengan alasan apapun terutama pergi bekerja.

Seperginya Jungkook dari rumah, Hana mulai menghubungi pegawai butik serta sepupu jauh dari Taehyung yang bersedia membantunya. Sembari Hana mengawasi pengerjaan beberapa pakaian yang desainnya sudah ia serahkan kemarin, gadis itu terus menggambar dan memadu padankan bahan dengan model pakaian yang akan dibuatnya, sungguh sibuk sekali sebab event itu akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

Tiba-tiba ponsel Hana berdering ketika gadis itu tengah asyik menggambar, ia segera menjawab panggilan yang masuk, rupanya dari pegawai yang tadi ia minta untuk datang ke toko kain,

📲 Lhea
"Ada masalah apa?" Ucap Hana segera setelah ia mendekatkan ponselnya ke telinga.

'Bahan yang anda inginkan sedang tidak tersedia, bagaimana ini? Saya sudah berkeliling dan ini toko ke 7 yang saya datangi, mereka mengatakan musim ini bahan itu sedang tidak diproduksi.' Kata orang yang berada di seberang.

Hana mengusap dahinya pelan, berharap dengan itu ia bisa menemukan solusi atas apa yang baru saja dikatakan oleh pegawainya, "Cari bahan yang detailnya mirip." Saran Hana.

'Saya menemukan bahan yang cukup bagus nona, tapi rasanya anda harus datang dan melihatnya sendiri sebab bila melihat melalui kamera detail dari bahan ini tidak tampak.' Ujar dari seberang.

"Yang benar saja, aku masih belum bisa meninggalkan rumah, cari saja bahan untuk desain yang lain, besok biar aku cari sendiri bahan untuk desain yang itu." Tutur Hana.

'Semua bahan sudah dibeli nona, tinggal bahan ini saja, dan saya lihat anda memerlukan bahan ini dalam jumlah yang tidak sedikit.' Ucap Lhea.

Hana memejamkan matanya dalam-dalam, "Ok, aku akan datang ke toko itu nanti, sekarang lebih baik kamu kembali ke butik dulu dan kerjakan design yang lain."

'Baik nona, maafkan saya karena tidak bisa menemukan bahan yang anda inginkan.' Tutur pegawai Hana.

"Tidak masalah." Jawab Hana singkat sebelum memilih memutus sambungan teleponnya.

Namun detik berikutnya Hana baru menyadari apa yang baru saja ia putuskan, jangankan pergi ke toko kain untuk memilih bahan yang ia inginkan, sekadar ke minimarket sekitar apartemen Jungkook saja tidak akan diberi izin oleh sang empunya hunian apalagi pergi jauh.

Namun bukan Hana namanya kalau dia menyerah pada peraturan yang dibuat oleh Jungkook, ia memutar otaknya untuk meminta izin tapi tak ingin mendengar omelan dari sang suami, maka dengan berani ia memilih mengirim pesan singkat pada sang suami bahwa ia akan keluar sebentar ke toko kain untuk membeli bahan pakaiannya, lagipula ia sudah merasa jauh lebih baik sejak ia menginjakkan kaki di hunian Jungkook.

Kelinci galak
'Hari ini gue ijin keluar ya, mau ke toko kain bentar.'

Begitulah isi pesan singkat yang Hana kirimkan untuk Jungkook, setelah menekan tombol kirim, gadis itu lantas melesat ke kamarnya untuk ganti baju dan mengambil tasnya. Tak sampai 15 menit, Hana sudah tampak rapi dan siap untuk pergi, gadis itu sama sekali tak mengecek ponselnya dan meletakkan benda itu dalam tas.

Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang