Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔

Berita Pagi.

Matahari pagi mulai menyapa penduduk kota pagi itu, semua orang tampak bersemangat dan antusias menyambut hari, semangat kerja mereka masih penuh dan membara karena hari ini adalah hari senin, hari dimana semua penderitaan, cobaan dan pekerjaan berat menanti setelah istirahat weekend selama dua hari.

Tak luput dari sapaan sang surya, seorang laki-laki muda bertubuh atletis yang masih berkutat dengan selimutnya itu pelan-pelan mengulat dan mengerjap-ngeejapkan matanya tatkala seberkas cahaya matahari menyapu netranya yang masih terpejam. Seakan mengabaikan sang surya, laki-laki itu kembali menarik selimutnya hingga menutup seluruh tubuhnya guna menghalau gangguan dari sang surya.

Triiinggg!!!!

Suara alarm dari jam yang ada di nakas sebelah tempat tidurnya sukses membuat laki-laki itu bangun, kini ia terduduk dengan muka bantal, rambut acak-acakan dan mulut yang mengerucut. Dengan langkah gontai ia berjalan menuju kamar mandi dari apartemennya untuk sekadar melenyapkan bakteri-bakteri yang selama semalaman berpesta dalam mulutnya.

Tak lama, laki-laki tampan itu keluar dari kamar mandi sembari mengelap wajahnya yang basah karena baru saja ia cuci dengan handuk. Laki-laki yang kini hanya mengenakan celana pendek tanpa atasan apapun itu berjalan ke tepi ranjangnya untuk mengecek ponselnya. Ia meletakkan handuknya di pundak kemudian mulai mengotak atik benda persegi yang ada di genggamannya.

Matanya membulat sempurna ketika ia membuka pesan dari kepala agensinya, pesan itu berisi link ke sebuah artikel dengan tajuk, 'Dicurigai memiliki hubungan khusus dengan sahabat karibnya bernama Kim Taehyung, model ternama Jeon Jungkook tidak pernah tampak menggandeng seorang gadispun, inilah beberapa faktanya.' Seketika darah Jungkook terasa mendidih ketika memeriksa twitter dan para pengguna internet sedang ramai memperbincangkan hal itu dan na'asnya sebagian besar dari mereka terkesan sependapat dengan artikel itu.

Tak lama tiba-tiba Jungkook mendapat telepon dari managernya dan ya seperti yang sudah ia perkirakan, ia mendapat siraman rohani dan panggilan untuk menghadap kepala agensinya pagi ini. Jungkook lantas melempar ponselnya ke kasur, ia tidak peduli lagi walau beberapa temannya silih berganti meneleponnya perkara hal ini, termasuk sahabatnya, Kim Taehyung.

Jungkook yang masih bertelanjang dada menuju ke balkon, ia membiarkan sinar matahari menyapu seluruh tubuh bagian atasnya yang tidak tertutup sehelai kainpun, handuk yang tadi bertengger di pundaknya telah ia buang bersamaan dengan ia melempar ponselnya ke kasur tadi.

Obsidian laki-laki tampan itu menyipit ketika ia memperhatikan segerombolan wartawan tengah berjubel di pintu masuk kawasan apartemenya, ia segera kembali masuk ke unitnya untuk bersiap pergi ke agensi.

Dua puluh menit kemudian, sebuah hoodie hitam, celana hitam dan sepatu boots warna merah lengkap dengan topi dan masker yang juga hitam telah membalut tubuh Jungkook, tapi ya meski sudah berpakaian sedemikian misterius, wartawanpun tetap masih bisa mengenalinya.

Setelah mengambil ponsel, dompet, tas dan kunci mobilnya, model berusia dua puluh delapan tahun itu segera turun ke basement dan naik ke mobilnya. Kaca gelap mobil keluaran brand ternama asal negara Jerman itu tak menghalangi para juru berita untuk menagkap potret seorang Jeon Jungkook namun untungnya petugas keamanan apartemen menghalangi mereka dan membuka jalan agar mobil Jungkook bisa keluar.

Mobil hitam itu menembus jalanan dengan liar, si empunya nampaknya memang sedang tidak dalam kondisi mood yang baik makanya kuda besi itu melesat dengan cepatnya. Sekitar lima belas menit, mobil hitam milik Jungkook sudah memasuki area parkiran agensi, setelah memarkirkan mobilnya di basement, ia segera naik ke lantai paling atas bangunan tinggi itu untuk menemui sang bos besar.

Tok!! Tok!!

Dua kali suara ketukan pintu yang lumayam keras itu berhasil membuyarkan lamunan seorang laki-laki tinggi besar berusia sekitar tiga puluh tahunan yang kini menatap ke luar jendela ruangannya.