Mimpi Buruk

13 2 0
                                    

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

Tiba-tiba Jungkook tersedak karena ia terlalu terburu-buru menyantap makanannya, melihat ini Hana segera membuka minuman kaleng yang tadi juga mereka beli di toko klontong dekat tempat mereka memarkirkan mobil.

"Wait wait, ini minum dulu." Tutur Hana gugup sembari memberikan minuman kaleng yang sudah ia bukakan.

Jungkook segera meraih minuman itu dan meneguknya, sementara Hana berusaha menepuk-nepuk pundak laki-laki bergigi kelinci itu karena batuk akibat tersedaknya tak kunjung reda. Setelah beberapa saat, Jungkook kembali bernafas dengan tenang, walau wajahnya agak memerah karena tersedak tadi.

"Thanks Han." Ucapnya singkat.

"No problem, lagian lu makan kek orang dikejar setan Jung, bukannya shooting masih sekitar satu jam lagi? Ngapain buru-buru amat makannya? Untung itu tusukan ngga ikut ketelen." Jawab Hana.

Jungkook seketika berekspresi datar, "Ya kali gue nelen tusukan, abisnya makanan tadi enak banget, ya gue makannya semangat." Tuturnya dengan polos.

Mendengar penuturan Jungkook, Hana mengulum senyum tipis, ia tak menyangka jika hal seperti ini bisa menyenangkan seorang Jeon Jungkook, "Syukur deh kalau lu suka walau cuma street food."

"Cuma? Justru yang lu kata cuma ini yang bikin gue seneng, tiap hari makan pasti dari cafe atau resto minimal bintang tiga, rasanya sih gitu-gitu aja, bosen, pengenlah gue sekali-kali makan street food kayak gini, ternyata rasanya justru jauh lebih enak dari makanan yang sehari-hari gue makan, bagusnya gue minta brand-brand yang ada kerja sama ma gue buat nyediain street food, sekalian bantu para pedagangnya." Tutur Jungkook panjang lebar.

Lagi-lagi Hana dibuat kagum oleh sosok didekatnya, ia kian tak habis pikir dengan jalan pikiran laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi 'suaminya' ini, 'kadang dia kasar, ngeselin, nyebelin, gerutu mulu, tapi kalau mode baik gini dia soft juga ternyata.' Batinnya.

"Han, lu dikabarin ngga sama Mr. Kim atau nyonya Kim soal…?" Jungkook menggantung kalimatnya.

"Ada ada, kayaknya kemaren nyonya Kim ngirimin gue beberapa hal tentang persiapan…" Hana menjeda perkataanya, ia melirik Jungkook sekilas, "Pernikahan kita." Sambungnya.

"Mr. Kim juga ada ngabarin gue, menurut lu gimana? Lu suka sama konsep pernikahanya?." Kata Jungkook bertanya lagi.

Hana tertegun sejenak, sejujurnya ia amat terpukau dengan apa yang sudah dipersiapkan Mr. dan nyonya Kim untuk pernikahannya dengan Jungkook dua hari lagi, soal suka atau tidak dengan konsepnya, ya jangan ditanya, Hana bahkan hanya bisa menganga ketika nyonya Kim mengirimkan contoh gambar dekorasi altar pernikahannya, ia sampai tak habis pikir, berapa uang yang telah di gelontorkan mereka untuk pernikahan 'settingan' ini.

"Weii lu malah ngelamun! Abisin cepetan makanan lu, terus gue anter pulang." Kata Taehyung yang kini sibuk memperhatikan lalu lalang orang-orang di street food.

"Ha? Ngga usah dianterin kali Jung, tempat shooting tadi sama apart gue jauh ya, belum lagi arahnya berlawanan, mana sempet waktunya? Ngga ngga, lu balik aja, gue bisa naik kendaraan umum." Tolak Hana dengan alasannya.

"Sempet, udah ngga usah banyak omong!" Tukas Jungkook.

Kali ini Hana tak bisa lagi menolak, sepertinya laki-laki di sampingnya ini kalau sudah berkehendak, tidak ada yang bisa menghentikannya, dan benar saja, segera setelah Hana melahap suapan terakhir makanannya, Jungkook segera menginjak pedal gas dan mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi menembus jalanan malam yang di terangi temaram lampu jalan.

Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang