Masa Lalu

20 6 9
                                    

Ting!! Ting!!

Jungkook memukulkan garpu yang ia pegang pada mangkuk di depannya, membuat Hana tersentak dari lamunannya.

"Cepetan makannya, lu mau disini sampe jam berapa?!" Kata Jungkook setelah melahap makanannya.

Hana tak menjawab, namun ia mengikuti apa yang dikatakan Jungkook, ia melahap makanan yang dipesan dengan cepat hingga kini yang tersisa di meja hanya peralatan makan yang kotor, Jungkookpun hanya meneguk setengah botol dari sake yang ia pesan tadi.

Tanpa mengatakan apapun, Jungkook lantas berdiri, tak lupa amplop coklat berisi barang keramat itupun ia bawa, ia selipkan benda itu dalam jaketnya seperti halnya saat dia datang tadi, sedangkan Hana mengekor di belakang Jungkook.

Laki-laki bertattoo itu menuju kasir, ia meminta bill untuk semua makanan dan ruang VIP, Jungkook melihat kertas panjang itu sekilas lantas mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam dari dompetnya, ia membayar semua termasuk makanan yang dipesan Hana padahal wanita itu juga sudah menyiapkan uang untuk membayar makanannya. Setelah membayar semua, mereka lantas keluar dari restoran. Sejujurnya selama berada di kasir tadi hampir seisi restoran memperhatikan mereka, namun Jungkook sama sekali tidak peduli dan bertingkah seolah ia orang biasa yang datang ke restoran.

"Berapa yang mesti gue bayar buat makanan gue?" Tanya Hana ketika Jungkook akan berjalan menuju parkiran.

"Lupain aja sih, cuma makanan." Jawabnya ringan.

"Tapi gue ngga enak, jatuhnya gue hutang sama lu." Kata Hana gugup.

Jungkook tertawa, "Hutang apaan?! Gue ngga bakal nagih juga, udahlah, masuk cepet!" Kata Jungkook ketika mereka berdua sampai di dekat sebuah mobil sport hitam yang tidak lain adalah kendaraan pribadi milik Jungkook.

Hana bergeming, gadis itu tak bergerak sama sekali bahkan sampai Jungkook masuk ke mobil dan memasang sabuk pengamannya, Hana masih tetap diam ditempat, antara tidak mengerti, salah dengar dan tidak percaya dengan perkataan Jungkook barusan.

"Woy?! Lu ngga denger gue barusan ngomong apa?! Masuk cepetan gue anterin lu balik, malah diem aja, lu kalau ngga mau gue anterin ngomong kek, jangan cosplay jadi mannequin disitu!!" Bentak Jungkook.

Bentakan Jungkook membuat Hana tersadar dari lamunan sesaat yang sempat menyelimuti pikirannya, "Iya ya, impatient rabbit!" Gumamnya.

Setelah Hana masuk Jungkook tak langsung menjalankan mobilnya, laki-laki tampan itu menatap Hana lekat, "Kenapa lu liatin gue kayak gitu sih?!" Kata Hana yang mulai risih.

"Impatient rabbit lu bilang? Gue sekali jalan sama lu udah dua kali dikatain binatang, tadi secara ngga langsung lu bilang gue anjing, sekarang lu bilang gue rabbit, oh excusme girl, where are your manners?" Tanya Jungkook.

Hana mendengus kesal, "I'm so tired with this sh*t, ok sorry mr. Jungkook, I'm so sorry." Katanya dengan penekanan pada akhir kalimatnya.

Jungkook berdecak lantas menginjak gas dengan kasar, membuat Hana hampir terbentur dashboard mobil. Setelah kecepatan mobil cukup stabil, Hana memberanikan diri melirik Jungkook, oh demi Tuhan, netra laki-laki tampan itu kini menatap tajam jalanan yang ada di depannya, kedua alis matanya menukik dan rahangnya yang mengeras mempertegas bahwa seorang Jeon Jungkook benar-benar sedang terbakar emosi.

Hana bergidik ngeri, meski sepanjang riwayat mengenal Jungkook ia hampir selalu bertengkar denganya, namun ia tak pernah sekalipun melihat ekspresi marah semenakutkan ini dari wajah tampan Jungkook. Sekali lagi Hana memberanikan diri melirik Jungkook namun na'as kali ini obsidian mereka bertemu, Jungkook juga tengah memperhatikan Hana sembari menunggu lampu merah di perempatan jalan berubah jadi hijau.

Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang