Sidang

4 1 0
                                    

"Hana kenapa ngga ngomong kalau udah nikah? Mana sama Jungkook lagi, ck…ck…" Kata Yoobin.

Hana hanya tersenyum canggung, "Eee bukan sesuatu yang perlu dibahas juga, lagi pula aku juga tidak tau kalau kamu mengenal suamiku."

Yoobin melipat kedua tangannya di depan dada, "Memangnya seantero Korea ini siapa yang tidak kenal seorang Jeon Jungkook, astaga!" Gadis itu menjeda perkataanya, "Aku turut bahagia atas pernikahanmu, ngomong-ngomong boleh aku berfoto dengan suamimu, aku juga mengidolakannya, tapi kak Taehyung tidak pernah punya waktu untuk mempertemukan aku dengan Jungkook."

Hana mengangguk dengan ekspresi yang tak dapat ditebak setelah mendengar penuturan dari Yoobin, ia hanya terdiam melihat gadis itu bersua foto dengan sang suami. Bukan apa-apa, awalnya Hana berpikir bahwa ada skenario lain antara Yoobin dan Jungkook mengingat gadis itu adalah Taehyung, semacam perjodohan atau apapun itu, namun saat melihat betapa bahagianya Yoobin setelah bisa bersua foto dengan Jungkook, Hana segera menepis segala prasangka yang sempat hinggap dipikirannya.

"Ok jadi sekarang apa?" Celetuk Jungkook memecah keheningan.

"Oh sekarang kita pulang, Yoobin, kita akhiri saja pekerjaan hari ini, besok kita lanjutkan lagi." Tutur Hana, sementara yang diajak bicara hanya mengangguk, "Kamu mau kami antar pulang?" Tanya Hana selanjutnya.

Gadis itu tak menjawab, tetapi ia menunjukkan ponselnya yang tengah memanggil kontak bernama 'babe' dengan emoji hati merah setelahnya, sudah bisa dipastikan siapa itu dan apa maksud Yoobin menunjukkan kontak itu pada Hana.

Yoobin telah meninggalkan Euphoria Boutique sekitar 5 menit lalu, segera setelah sebuah mobil sport warna hitam tiba di depan boutique Hana, seorang pria dengan balutan celana jeans, kaos warna putih dan jaket baseball turun setelahnya. Ya pria itu adalah pacar dari Yoobin, gadis itu tadi menelfon pacarnya agar dijemput.

"Bagaimana hari ini?" Tanya Jungkook setelah ia dan Hana masuk ke dalam mobilnya.

"Cukup baik, Yoobin banyak membantu." Jawab Hana.

Keduanya lantas pulang ke kediaman Jungkook, tak lupa mereka sempat membeli makanan untuk santap malam di kedai dekat perempatan saat perjalanan pulang tadi.

~

Sang rembulan masih bertengger di langit sebelah barat, namun sang surya seolah ingin segera mengukuhkan eksistensinya dengan semburat oren di ufuk timur. Hembusan angin musim dingin semakin kencang dan membuat tidak hanya manusia tapi makhluk lain mempertebal sarang mereka sebelum musim dingin datang menghampiri.

Jam menunjukkan pukul 07.00 saat Hana tampak sibuk di dapur membuat sarapan, dengan masih berbalut piyama, gadis itu tampak piawai memainkan spatula guna memasak panecake, sementara Jungkook masih belum tampak, sepertinya pria itu masih tak rela melepas pelukan dari selimutnya.

Tak sampai setengah jam, piring putih yang awalnya kosong itu kini sudah terisi dengan beberapa panecake. Hana lantas membawa piring itu ke meja makan, tak lupa maple sirup, serta selai strawberry dan coklat juga turut disiapkan oleh Hana untuk sarapannya dan Jungkook.

"Selamat pagi." Sapa Jungkook yang langsung memeluk Hana dari belakang.

Meski akhir-akhir ini Jungkook sering melakukan hal-hal romantis selayaknya suami istri pada umumnya namun Hana masih belum terbiasa, ia selalu saja kaget akan setiap perlakuan intens yang diberikan oleh Jungkook, tak terkecuali kali ini, gadis itu lagi-lagi membeku ditempatnya sementara Jungkook menikmati setiap momen dengan menopangkan dagunya di pundak sang istri.

Menyadari sikap diam dari Hana, Jungkook pelan-pelan melepaskan pelukannya, situasi menjadi canggung sebentar, namun segera dipecah oleh Hana yang mempersilahkan Jungkook untuk duduk di kursi meja makan sementara ia akan mengambil kopi untuk sang suami.

Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang