Rumah Sakit

11 4 1
                                    

Jam menunjukkan pukul 22.00, ruangan luas yang didominasi cat putih itu tampak sunyi, hanya suara patient monitor yang terdengar sebagai tanda bila seseorang tengah berusaha mempertahankan hidupnya. Ya di atas ranjang rumah sakit itu berbaring seorang laki-laki dengan perban di beberapa bagian tubuhnya, selang infus dan transfusi darah juga tak luput tertancap di tangannya.

Tak jauh dari ranjang itu terdapat sebuah sofa panjang berwarna cream, disana tampak seorang laki-laki yang lebih tua dari yang berbaring di ranjang tengah duduk dan sibuk dengan ponselnya, pria bersurai coklat itu sesekali menatap sahabatnya yang belum sadarkan diri akibat pengaruh obat bius yang diberikan dokter padanya pasca tindakan medis selepas kecelakaan yang terjadi padanya beberapa jam lalu.

Waktu terus berjalan, malam semakin larut, laki-laki yang tadinya duduk di sofa kini tampak merebahkan dirinya, namun belum juga ia mendapat posisi yang pas, ia sudah kembali terduduk karena melihat sahabatnya mulai siuman dari tidur panjangnya, ia segera mendekat ke ranjang sahabatnya untuk memastikan sebelum melesat keluar ruangan untuk memanggil dokter.

Tak berselang lama, seorang dokter dan perawat tiba di ruangan itu, sang dokter lantas memeriksa keadaan pria bertattoo itu dengan teliti dan itu memakan cukup waktu. Setelah memastikan kondisi pria muda itu, sang dokter lantas menghampiri si pria bersurai coklat, "Keadaanya pelan-pelan membaik, namun melihat luka dan trauma yang terjadi padanya, dia belum boleh terlalu banyak bergerak, dia juga harus menjalani rawat inap selama beberapa hari agar pemulihannya bisa langsung dipantau oleh dokter." Tutur sang dokter.

"Baik dokter, lakukan yang terbaik untuk Jungkook, bagaimanapun ia harus segera sembuh." Ujar si pria berambut coklat pada sang dokter.

"Tentu, kami pasti mengupayakan yang terbaik, ya sudah kami pamit dulu pak Taehyung, segera panggil kami bila terjadi sesuatu." Pesan sang dokter sebelum meninggalkan ruangan tempat Jungkook dirawat.

Setelah dokter keluar dari ruangan Jungkook, Taehyung segera melesat ke samping ranjang tempat tubuh Jungkook terbaring, iba kembali menyelimuti hatinya. Bagaimana tidak, sosok ceria dengan senyum kelinci khasnya yang menggemaskan itu kini terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit, ditambah perban di beberapa bagian tubuhnya membuat hati kecil Taehyung serasa dihancurkan.

Tangan Taehyung terulur untuk menyingkirkan anak rambut yang menutup dahi Jungkook, "Kenapa hal kayak gini bisa terjadi sih Kook." Bisiknya namun sosok yang diajak bicara tak menyahut meski ia pelan-pelan sudah mendapat kembali kesadarannya.

"Tae, keadaan Hana gimana?" Sebaris kalimat lirih terucap dari mulut Jungkook, pria itu dengan susah payah menahan sakit hanya untuk menanyakan keadaan istrinya.

"Hana… Kook lu mending fokus sama keadaan lu sendiri dulu deh." Jawab Taehyung mengalihkan pembicaraan.

Jungkook tak menyerah, ia mengulang pertanyaan yang sama yang pada akhirnya membuat Taehyung tak lagi mampu menyembunyikan semuanya, "Hana… kondisinya parah Kook, dia kritis dan masih di ruang ICU sampe sekarang…"

Belum juga Taehyung menyelesaikan kalimatnya, Jungkook sudah bereaksi, pria bergigi kelinci itu berusaha bangun dengan sisa tenaga yang ia miliki, alhasil luka ditangannya yang masih belum kering kembali terbuka, hal ini tentu membuat Taehyung panik, ia lantas keluar untuk memanggil dokter.

Dokter yang tiba di ruangan Jungkook langsung memberinya obat penenang, sedangkan perawat yang datang bersamanya segera membalut kembali luka di tangan Jungkook, "Apa yang terjadi padanya pak Taehyung?" Tanya dokter setelah memastikan Jungkook sudah kembali terlelap.

Taehyung menghela nafasnya, "Jungkook tadi menanyakan keadaan istrinya, saya… saya sudah berusaha mengalihkan pertanyaanya namun dia terus mengulang pertanyaan mengenai keadaan istrinya hingga akhirnya saya katakan sejujurnya tentang keadaan istrinya." Jelas Taehyung.

Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang