Semangat

10 0 0
                                    

Ceklek!

Jungkook muncul dari balik pintu dengan wajah bantalnya, lucu, tentu saja itu hal pertama yang terbersit dari pikiran Hana, namun ia berusaha mengendalikan dirinya agar tidak mencubit pipi si gigi kelinci karena tentu hal itu akan membuatnya meradang (lagi).

"Gue udah masak makan malam, makan dulu lah, nanti lanjut lagi tidurnya." Tutur Hana dengan lirih.

Tak sesuai perkiraan, Jungkook mengangguk lemah dan berjalan gontai ke arah meja makan, sedangkan yang ada dipikiran Hana, Jungkook akan marah atau mulai mengomel karena Hana menganggu aktifitasnya.

Masih diselimuti hening tak berujung, Jungkook meraih peralatan makan yang sudah disiapkan oleh Hana, ia mulai menganbil apa yang ingin ia makan segera setelah Hana duduk di depannya. Satu persatu makanan mulai berpindah ke mangkuk Jungkook. Tak mau kalah, Hana juga ikut mengambil dan makan masakannya, sesekali ia melihat ke arah Jungkook namun yang ia dapatkan hanya kelucuan saat salah satu atau kedua pipinya menggembung karena penuh dengan makanan.

"Jung? Lu ngga papa?" Tanya Hana memulai pembicaraan.

"Emang gue kenapa?" Balas Jungkook sambil terus mengunyah makananya.

"Eung, soal Yugyeom tadi, gue harap lu…" Hana tak melanjutkan perkataanya, ia kini menatap Jungkook.

"Oh soal Yugyeom, ngga gue ngga papa." Jawab Jungkook.

Hana terdiam, ia kali ini benar-benar memilih untuk diam, pasalnya saat dia menyebut nama 'Yugyeom' saja, air muka Jungkook seketika berubah dan itu jelas menunjukkan ketidaksukaan Jungkook pada orang yang namanya disebut oleh Hana tadi.

Acara makan malam selesai, kali ini Jungkook bersikeras mencuci dan membereskan peratalan makannya, katanya, hitung-hitung balas budi karena Hana sudah memasakannya makan malam katanya, Hana tentu hanya bisa mengiyakan.

Ngomong-ngomong soal bouquet bunga besar yang tadi dibelikan oleh Jungkook, Hana sudah membongkarnya, ia letakkan beberapa tangkai di ruang tamu, beberapa tangkai di meja dekat televisi dan sisanya di kamar Hana, entah Jungkook akan suka atau tidak Hana belum menanyakannya, semoga saja itu tidak membuatnya terganggu.

Hana kini tengah duduk diatas karpet bulu depan televisi, jemarinya sibuk menggambar desain baju untuk koleksi butiknya.

"Bagus juga gambar lu." Celetuk Jungkook yang kini duduk di sofa belakang Hana.

Hana mengulas senyum, "Thanks, eh Jung gue lagi buntu nih, semua inspirasi gue udah gue tumpahin semua tapi rasanya masih ngga cukup, ada ide ngga?"

Jungkook mengerutkan keningnya, "Ide ya? Ide yang kayak gimana? Itu gambar lu udah banyak banget masih belum cukup?" Tanya Jungkook.

"Masih kurang Jung." Jawab Hana lirih.

"Tadi lu kan beli anggrek sih, yaudah pake aja gradasi warna anggrek jadi motif kayaknya keren." Celetuk Jungkook sekenanya.

Hana membelalakkan matanya, ia lantas berdiri bermaksud akan memeluk Jungkook sebagai tanda terima kasih, namun untung saja ia berhasil mengendalikan dirinya sebelum benar-benar menyatukan dirinya dengan Jungkook. Hana yang salah tingkah kembali duduk dan meraih pensilnya, namun alih-alih menggambar desain baju, ia malah mencoret-coret kertas itu dengan garis-garis tak tentu.

Jungkook yang melihat Hana salah tingkah hanya terkekeh, mengejek, "Katanya tadi mau gambar desain pakaian, liat tu apaan yang lu gambar?"

Hana membelalakkan matanya lantas menjatuhkan kepalanya menindih tumpukan kertas dihadapannya, "Gue gila!" Rintihnya.

Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang