Home

10 1 4
                                    

Jam menunjukkan pukul 3 pagi, Hana masih terjaga dengan segala hal random yang sedari tadi silih berganti mengusik pikirannya, sesekali ia mendengar deru nafas Jungkook yang teratur pertanda laki-laki itu sudah berlayar ke dunia mimpi.

Hana yang tiba-tiba penasaran ingin melihat wajah Jungkook saat tidur kembali menyembulkan kepalanya di tepi ranjang, ditatapnya sang suami yang tengah terlelap dengan damai, si pemilik wajah bayi itu tampak kelelahan namun meski begitu tak mengurangi sedikitpun entitas keindahan dari seorang Jeon Jungkook.

"Kalo lu terus liatin gue, ntar gue pindah tidur diluar." Gumam Jungkook yang tentu membuat Hana panik setengah mati, ia bergegas kembali ke posisi tidur yang nyaman, namun alih-alih bisa tidur dengan nyaman, ia malah merasakan seseorang turut naik ke ranjangnya, otomatis ia langsung berbalik badan dan menemukan sang suami tengah berbaring di sebelahnya dengan mata tertutup.

Awalnya Hana berniat pergi dan tidur di bawah dan membiarkan suaminya menempati ranjangnya namun, Jungkook segera menarik tangan sang istri ketika ia merasa gadis itu tengah berusaha pergi pelan-pelan, "Mau kemana? Tidur disini aja, gue ngga bakal ngapa-ngapain lu." Gumam Jungkook yang sekali lagi masih tampak memejamkan mata namun salah satu tangannya memegangi lengan Hana.

Mendengar hal itu, Hana kembali ke ranjanganya, pelan-pelan ia membaringkan diri di sebelah suaminya, ia canggung tentu saja, tapi mau bagaimana lagi, ia sudah terlalu malas untuk mendebat suaminya yang tengah terpejam dengan damai walau ia tau benar bahwa laki-laki itu belum tidur.

Pagi menjelang, benang-benang sinar matahari menembus celah jendela yang tertutup gorden berwarna cream membiaskan bayangan halus yang nampak seperti motif di dinding dan lantai kamar. Kedua anak manusia yang semalam sempat berdebat kini tampak tidur dengan saling mendekap, yang mana si perempuan membenamkan wajahnya pada dada bidang si laki-laki.

Tak berselang lama, Hana mulai merasa bahwa sesuatu tengah membelenggu dirinya, lengannya juga seperti memeluk sesuatu yang besar, jauh lebih besar dari guling yang biasanya ia jadikan teman tidur. Hana berusaha mengatur nafasnya, aroma parfum yang amat familiar mulai menyapa hidungnya. Dengan teliti Hana mulai memeta apa yang sebenarnya ada di hadapannya, dan...

"Aaaaaa!!!! Jeon Jungkook lu ngapain disini?!" Serunya setengah berteriak sambil berusaha menjauhkan dirinya dari tubuh Jungkook.

Jungkook yang masih memejamkan mata tiba-tiba membungkam mulut Hana dengan telapak tangannya, "Berisik banget sih lu? Gue masih ngantuk!" Ujarnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Hana tak lagi berkomentar, ia yang sudah berhasil lepas dari pelukan Jungkook juga bungkaman telapak tangannya lantas turun dari ranjang dan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. 20 menit berlalu, Hana keluar dari kamar mandi dengan balutan kaos lengan pendek dan celana kain panjang, gadis itu melirik Jungkook yang masih terlelap di tempat tidur lantas keluar dari kamarnya.

Hana berjalan menuju dapur, rupanya disana sang mama tengah sibuk menyiapkan sarapan, "Halo mama, selamat pagi!" Ucapnya sembari memeluk mamanya dari belakang.

"Selamat pagi sayang, mana suamimu?" Balas mama Hana.

Hana mendengus kesal, pasalnya bukannya berbasa-basi dengan dirinya, sang mama malah menanyakan dimana suaminya, "Cih, mama jahat banget! Hana anak mama yang akhirnya bisa pulang setelah sekian lama sibuk kerja dicuekin gitu aja, malah nanyain Jungkook!" Ujar Hana.

Mama Hana terkekeh pelan mendengar apa yang baru saja dikatakan sang putri, wanita paruh baya itu menatap ke arah putrinya yang kini masih menumpukan dagunya pada pundak sang mama, "Kamu ini kenapa? Dari kecil sampai sekarang memangnya siapa yang merawat dan memperhatikanmu, huh? Berani sekali kamu bilang mama jahat!" Kata mama Hana sembari menarik pipi chubby putrinya.

Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang