Ruang ICU

8 1 0
                                    

Tw // self blamming ⚠️

Dengan bantuan 2 perawat laki-laki ranjang Jungkook di dorong ke ruang ICU, namun nampaknya Jungkook harus menelan kekecewaan karena dokter masih belum mengijinkan siapapun masuk ke ruangan tempat Hana di rawat apalagi melihat keadaan Jungkook yang juga terbaring di atas ranjang pasti akan sedikit repot untuk membawanya masuk ke ICU.

"Nak, sepertinya kau hanya bisa melihat Hana dari sini, aku sudah bicara pada perawat agar mereka membuka sedikit tirai yang menutup jendela jadi kau bisa melihat Hana." Bisik nyonya Kim, sementara gurat kekecewaan tampak jelas di wajah Jeongguk, pria itu pasti sangat ingin menemui istrinya secara langsung namun melihat keadaan keduanya saat ini, hal itu agaknya belum bisa dilakukan.

Nyonya Kim yang menyadari perubahan raut muka Jungkook segera merengkuh pundaknya, "Jangan sedih nak, Hana pasti segera sembuh, kau juga harus segera pulih agar bisa menemani Hana." Ucap nyonya Kim memberi semangat.

Jungkook mengangguk pelan, ia berusaha menenangkan diri dan meredam gejolak khawatir dan kecewa yang menyelimuti hatinya. Tak lama tampak tirai putih yang menutup jendela sedikit terbuka, disanalah tampak Hana tengah berbaring dengan berbagi macam selang dan tersambung ke tubuhnya guna menopang kehidupannya, perban yang tampak membalut kepalanya serta tubuh yang tertutup selimut rumah sakit menjadi gambaran seberapa parah keadaan Hana.

Melihat keadaan Hana yang sedemikian rupa, tanpa sadar sebulir air mata lolos dari mata kanannya disertai sebuan rasa bersalah yang membuatnya semakin tersiksa. Lama kelamaan air mata yang mengalir semakin deras sehingga membuat sang empunya terisak, lagi-lagi nyonya Kim yang berdiri di dekat ranjang Jungkooklah yang menyadari apa yang terjadi pada sosok yang dianggap seperti putranya itu.

Tanpa banyak bicara, nyonya Kim kembali merengkuh tubuh Jungkook, ia menenggelamkan kepala model ternama itu dalam pelukannya berharap itu bisa mengurangi kesedihan dan meredam isakan sang model, "Ini salahku, Hana seperti ini karena ulahku." Gumam Jungkook.

Nyonya Kim membelai puncak kepala Jungkook, "Nak, semua yang terjadi memang sudah tergaris seperti itu, jangan menyalahkan dirimu sendiri, aku yakin kau juga pasti sudah berhati-hati, namun siapa yang bisa menolak jika malang telah menghadang? Sudah ya, jangan seperti ini, pikirkan kesehatanmu juga nak, keadaanmu tak jauh lebih baik dari Hana." Tutur nyonya Kim.

Jungkook masih terisak sampai beberapa lama hingga akhirnya dia kembali tenang dan sesaat segera model itu kembali tenang, Mr. Kim mengisyaratkan pada para perawat untuk membawa Jungkook kembali ke fuangannya.

Setibanya kembali di ruang inap Jungkook, Mr. Kim dan nyonya Kim bergegas menghubungi keluarga, media dan siapapun yang sekiranya perlu tau mengenai hal ini, mereka tampak sibuk untuk waktu yang cukup lama hingga hampir di waktu bersamaan keduanya sama-sama menyelesaikan urusannya dan kembali mendekati Jungkook yang terbaring di ranjangnya.

"Aku sudah menelepon orang tuamu nak, mereka akan segera terbang kembali ke Korea, agensi juga hari ini akan merelease pernyataan resmi mengenai insiden yang menimpamu, pelan-pelan semua akan kubereskan." Ucap Mr. Kim yang disambut anggukan oleh Jungkook.

Jam menunjukkan pukul 14.00, Mr. dan nyonya Kim sudah beranjak setelah menemani Jungkook makan siang tadi, kini tinggal Taehyung yang tampak duduk di sofa sembari memainkan ponselnya. Saat keadaan tengah hening, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kemudian pintu terbuka dan terlihat sosok yang familiar beserta 2 temannya tengah berdiri dangan membawa sekeranjang kecil berisi buah-buahan segar.

Jungkook mendengus kasar, gurat ketidaksukaan terlihat jelas dari wajah model bertattoo itu, ia bahkan memalingkan wajah dan tak ingin melihat sosok yang kini tengah berjalan mendekati ranjangnya sementara Taehyung yang juga melihat kedatangan sosok itu hanya terdiam sembari memegangi ponselnya.

Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang