Telepon di pagi hari

16 4 2
                                    

Mobil hitam itu berhenti tepat di depan butik 'Euphoria' tempat tadi Jungkook menjemput Hana, gadis itu juga segera turun tanpa mengatakan apapun. Namun meski yang diantar sudah berjalan menuju huniannya, kali ini entah kenapa Jungkook ingin benar-benar memastikan gadis itu masuk ke area huniannya dengan selamat sebelum pergi, dan ya segera setelah Hana masuk ke sebuah area perumahan, Jungkook segera menjalankan mobilnya.

Jam yang melingkar di tangan kanan Jungkook menunjukkan pukul sembilan malam, jalanan mulai lengang namun tempat-tempat semacam bar dan kafe mulai ramai bahkan saat mobilnya melewati salah satu diskotik, dentuman musiknya sampai terdengar ke jalan raya.

Jungkook mengambil ponselnya yang ia selipkan di saku jaket, ia melihat pesan masuk dari Mr. Kim dan dengan secepat kilat ia membuka pesan itu, rupanya beberapa foto tentang persiapan pernikahannya dan Hana. Jungkook berdecah, 'siapa yang peduli?' Akan lebih baik kalau dia tidak menikah sama sekali sebenarnya, ya tapi mau bagaimana lagi?

Alih-alih pulang, Jungkook justru mengarahkan mobilnya masuk ke area mall, entah apa yang membuatnya berpikiran datang kesana tapi seperti ada hal yang dipersiapkan untuk dilihatnya malam itu.

Setelah memarkirkan mobilnya, seorang Jeon Jungkook mulai menyusuri koridor mall sendirian, beberapa gadis tampak berbisik bahkan ada yang memanggil-manggil namanya namun tak ia hiraukan sama sekali, kakinya seperti telah tersetting untuk berjalan ke suatu tempat.

Sebuah cake shop sukses menarik perhatian Jungkook, ia masuk ke toko itu untuk sekadar membeli beberapa buah cupcake atau patisserie, namun saat sedang asyik memilih cake untuk dibeli, matanya justru menangkap sesuatu yang sepertinya akan sedikit membuatnya jengkel.

Dibelakangnya, tidak benar-benar di belakang, melainkan ada etalase besar yang juga memajang beraneka ragam cake yang membatasi mereka, berdiri seorang laki-laki dan perempuan yang saling mengaitkan tangan.

Jungkook berdecak, ia mengutuki dirinya yang mengikuti hatinya dan justru berakhir di tempat ini. Sesegera mungkin Jungkook meraih sebungkus kecil cookies dan membawanya ke kasir, setelah membayarnya, Jungkook segera keluar dari cake shop itu.

Langkah kaki tergesa-gesa Jungkook agaknya menarik perhatian beberapa orang yang sedang berada di tempat yang sama saat itu, namun mereka semua hanya melirik Jungkook sekilas lalu kembali dengan kesibukan masing-masing.

Sesampainya di area parkir, Jungkook segera masuk ke mobilnya, ia melemparkan sebungkus cookies yang ia beli tadi ke dashboard lantas menyandarkan dirinya ke kursi. Laki-laki bergigi kelinci itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya…

Malam itu Jungkook pulang sekitar pukul sepuluh malam, ya itu termasuk cepat karena agenda hari itu hanya pemotretan dan wawancara dengan majalah serta pemotretan dengan sebuah brand sepatu.

Klik! Klik! Klik! Klik!

Suara kunci pintu otomatis saat sang empunya apartemen menekan kombinasi angka sandinya. Sesaat setelah pintu terbuka, Jungkook segera masuk. Seperti biasa, ia mengganti sepatu bots yang ia kenakan dengan sebuah slipper hitam setelah itu ia menekan saklar lampu yang ada di dekat rak sepatu dan betapa kagetnya dia saat menemukan seorang wanita yang tidak asing sedang duduk di sofa depan televisi.

"Welcome home bunny, aku udah nungguin kamu lama banget." Ucap gadis itu sembari beranjak dari duduknya.

"Lu mau ngapain?!" Sungut Jungkook.

"Aku kesini cuma mau jelasin soal apa yang terjadi beberapa waktu lalu, ya aku emang salah karena udah tidur sama laki-laki lain, ya habisnya kamu sibuk dan ngga ada waktu buat aku, but I still love you so much bunny." Jelas gadis itu.

Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang